Natuna (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau kembali mengimbau masyarakat di daerahnya untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, menyusul terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tiga lokasi berbeda pada Selasa.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Pengolahan Data, dan Informasi Disdamkarmat Natuna Nurhakim saat dikonfirmasi dari Natuna Selasa mengatakan, kondisi hutan dan lahan saat ini cenderung kering sehingga membuat beberapa wilayah rentan terbakar.
Karena itu, membuka lahan dengan metode pembakaran tidak dianjurkan, karena api kecil sekalipun bisa dengan cepat membesar dan meluas.
Nurhakim juga meminta kerja sama dari seluruh masyarakat Natuna untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan ikut berperan dalam pencegahan Karhutla.
Salah satu bentuk peran aktif masyarakat yang diharapkan adalah melaporkan segera kepada pihak berwenang jika menemukan titik api atau asap yang mencurigakan di sekitar hutan atau lahan terbuka.
Disdamkarmat Natuna mencatat hampir setiap hari hutan dan lahan di Natuna ada yang terbakar.
"Karhutla terjadi di tiga titik, yakni di wilayah Batu Sisir dengan luas sekitar empat hektare, Sebayar dengan luas 250 meter persegi, serta di Kelanga dengan luas mencapai lima hektare," katanya.
Menurut Nurhakim, proses pemadaman dan pendinginan lokasi kebakaran berjalan dengan lancar. Penyebab kebakaran belum diketahui.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali sebab akan berdampak buruk pada lingkungan.
"Api di tiga dititik kebakaran berhasil dipadamkan oleh tim gabungan dan tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu," ujarnya.