Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyebutkan bahwa Stadion Utama Sumut siap menggelar laga internasional berikutnya seusai menutup Piala Kemerdekaan 2025.

"Kami percaya diri, siap menggelar pertandingan internasional untuk tahun-tahun berikutnya," kata Bobby setelah menyaksikan laga terakhir Piala Kemerdekaan 2025 di Stadion Utama Sumut, dalam keterangan di Medan, Selasa.

Gubernur mengatakan, laga internasional Piala Kemerdekaan 2025 diikuti empat tim nasional (timnas) U-17, yaitu Indonesia sebagai tuan rumah, Uzbekistan, Mali, dan Tajikistan sebagai tamu.

Keempat negara itu merupakan peserta Piala Dunia U-17 2025 di Qatar pada 3-27 November mendatang yang bermain di Piala Kemerdekaan 2025, Stadion Utama Sumut pada 12-18 Agustus 2025 meraih kesuksesan besar.

Seperti laga perdana timnas U-17 Indonesia vs Tajikistan tercatat lebih 12 ribu suporter yang menonton langsung pertandingan di Stadion Utama Sumut pada Selasa (12/8).

Kemudian, saat Indonesia dengan berhadapan Uzbekistan tercatat 21.000 lebih penonton memadati di Stadion Utama Sumut pada Jumat (15/8), dan laga penutup Indonesia vs Mali tiket terjual habis kapasitas 25.750 kursi tunggal di Stadion Utama Sumut pada Senin (18/8).

"Kami sangat berterimakasih PSSI yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, Sumut, kepada masyarakat Sumut. Mudah-mudahan tidak ada yang krusial (kesalahan. red)," tutur Bobby.

Gubernur juga menjelaskan, pada laga penutup Indonesia harus mengakui keunggulan Mali, setelah kalah dengan skor 1-2 dari tim yang tercatat sebagai peringkat kedua Piala Afrika U-17 2025.

Garuda Muda kalah karena digempur habis-habisan selama 90 menit oleh Mali lewat pemain Zoumana Ballo dan Seydou Dembele, sedangkan gol balasan Indonesia dicetak Fadly Alberto di akhir babak pertama.

Kekalahan di laga terakhir membuat Indonesia gagal menjadi Juara Piala Kemerdekaan 2025, dan harus puas di posisi ke-2 dengan 5 poin.

Sedangkan Juara Piala Kemerdekaan 2025 diraih Mali dengan torehan poin sempurna, 9 poin, sedangkan posisi ketiga Tajikistan 2 poin dan terakhir Uzbekistan 1 poin.

"Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Sumut sudah meramaikan ajang ini. Luar biasa partisipasinya, semua berjalan aman, semua kompak mendukung timnas. Kalah menang itu biasa, dan saya bangga kita bisa menjaga sportivitas," tegas Bobby.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai penyelenggaraan Piala Kemerdekaan 2025 luar biasa dan optimistis Stadion Utama Sumut bisa menjadi kandang timnas.

Menurutnya, ada tiga penilaian dari PSSI, yaitu fasilitas, keseriusan gubernur, bupati dan jajaran, serta penonton, dan Sumatera Utara dianggap memenuhi kriteria tersebut.

"Kami PSSI tentu bangga, dan juga punya optimisme, bahwa Sumatera Utara juga bisa menjadi kandang tim nasional," kata Erick.

Untuk penonton, menurut Erick, belum ada provinsi lain di Indonesia sepadan dengan Sumatera Utara untuk laga persahabatan Timnas U-17.

Bahkan jumlah penonton laga terakhir Piala Kemerdekaan 2025 mengalahkan laga Piala Dunia U-17 2023 Indonesia vs Panama di Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur.

"Dari dua laga hari terakhir ini ketika timnas main hampir 22 ribu penonton, saya rasa pertandingan U-17 internasional belum bisa sepadat kehadiran penonton di Sumut. Jadi ini hal yang luar biasa," jelas Erick.


Erick Thohir tegaskan dukungan perlindungan hak cipta lagu timnas...


Disisi lain, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan komitmen federasi untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait perlindungan hak cipta dan penggunaan lagu, khususnya dalam pertandingan tim nasional.

Pernyataan itu disampaikan Erick usai berkoordinasi dengan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas di Jakarta, Senin.

“Dalam bernegara, semua ada aturannya. Saat berdiskusi dengan Pak Menteri Hukum, saya tegaskan PSSI mendukung penuh kebijakan pemerintah. Beliau juga menyampaikan bahwa lagu-lagu kebangsaan jelas sudah menjadi domain publik, sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi,” ujar Erick, dikutip dari keterangan tertulis.

Erick menekankan koordinasi tersebut penting agar sepak bola nasional berjalan sejalan dengan regulasi sekaligus menghargai karya para musisi. Menurut dia, lagu-lagu kebangsaan sudah menjadi domain publik sehingga tidak menimbulkan sengketa.



“Contohnya, saat PSSI berkolaborasi dengan God Bless membawakan lagu Rumah Kita. Itu semua dilakukan dengan proses yang jelas, kami libatkan langsung pemilik karya. Karena saya percaya, para pencipta lagu harus mendapatkan apresiasi yang layak,” tutur Erick.

Ketua PSSI itu juga menyebut rencana bertemu keluarga almarhumah Ibu Sud, pencipta lagu Tanah Airku, untuk memberikan penghormatan atas karya yang kerap dinyanyikan suporter maupun pemain timnas.

"Insya Allah beberapa saat ke depan kami bersama Menteri Hukum akan menemui keluarga Ibu Sud. Kita ingin memberikan penghormatan atas karya beliau yang begitu abadi, sekaligus mengingatkan bahwa para pahlawan pencipta lagu juga punya kontribusi besar yang tidak boleh dilupakan,” tegas sosok yang juga merupakan Menteri BUMN itu.

Menurut Erick, penggunaan lagu kebangsaan maupun lagu perjuangan di stadion tidak hanya menghadirkan euforia, tetapi juga memperkuat rasa persatuan. Namun, jika melibatkan lagu komersial, PSSI akan tetap menghormati hak cipta dan prosedur yang berlaku.

“Ketika pemain menyanyikan Tanah Airku di lapangan, euforianya luar biasa. Bahkan ada yang sampai meneteskan air mata. Lagu-lagu seperti ini bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi pemersatu bangsa. Karena itu, mekanisme penggunaannya harus kita jalani secara benar dan proporsional,” pungkas dia.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bobby: Stadion Utama Sumut siap gelar laga internasional berikutnya

Pewarta : Muhammad Said
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025