Batam (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta agar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan percepatan dalam membangun kampung nelayan Merah Putih (KNMP) di berbagai lokasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu dikatakan Gibran saat memberikan keterangan usai melakukan panen budidaya lobster di Balai Perikanan Budidaya Laut di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (10/9).
Gibran mengatakan bahwa dalam sidang kabinet dan rapat terbatas terakhir bersama Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Trenggono mendapat mandat untuk segera merealisasikan KNMP yang termasuk dalam salah satu program prioritas Presiden.
"Sesuai pesan dan perintah Pak Presiden di sidang kabinet dan ratas terakhir, Pak Menteri masih punya PR untuk membuat kampung nelayan di berbagai titik," kata Wapres Gibran.
Gibran meminta Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titik Soeharto dan Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut untuk mengawal program Presiden itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, KKP akan membuat 100 Kampung Nelayan Merah Putih sebagai tahap awal di tahun ini.
"Ini nanti tolong dikawal betul. Nanti dari Bu Ketua Komisi, Bapak Kepala Bappisus ikut mengawal, ikut memonitor, agar program ini bisa berjalan dengan baik. Ini potensinya besar dan tanpa dukungan Bapak, Ibu semua ini enggak mungkin bisa berjalan dengan baik," kata Gibran.
Secara keseluruhan, KKP menargetkan pembangunan 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih secara bertahap hingga 2027, dengan target 100 kampung pada 2025 untuk meningkatkan kesejahteraan pesisir dan ekonomi kelautan nasional.
Program itu dirancang khusus untuk mengubah wajah desa pesisir dan kampung budi daya menjadi lebih produktif dan terintegrasi dalam menghasilkan produk perikanan yang berdaya saing, seperti di Kalamo, Biak, Papua.
KKP memiliki percontohan dalam membangun KNMP seperti di Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua. Kampung itu direplikasi menjadi percontohan dalam pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mewujudkan konsep ‘blue food‘ atau pangan biru berkelanjutan melalui pengembangan budi daya ikan di berbagai daerah, termasuk di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen menjadikan pangan biru sebagai kekuatan utama ketahanan pangan nasional.
“Ini sudah siap untuk direplikasi dan disebarluaskan di Indonesia. Dalam tiga sampai empat tahun ke depan, Indonesia akan menjadi kekuatan di bidang blue food,“ kata dia saat berkunjung di Batam, Rabu.
Menteri KP Sakti mengungkapkan bahwa perkembangan budi daya ikan sudah pesat dengan adanya teknologi budi daya terkini.
“Kita sudah jagoan kalau budi daya kerapu. Di Balai Perikanan Budi Daya Laut (BPBL) Batam, ada bawal bintang, napoleon, jade perch yang berasal dari Australia namun dikembangkan disini dengan teknologi resirkulasi air,” kata dia.
Menurutnya, diversifikasi jenis ikan tersebut akan memperkuat swasembada pangan berbasis protein, sekaligus menjawab kebutuhan gizi masyarakat.
“Protein dari ikan ini menjadi kekuatan kita. Dengan dukungan teknologi, budi daya ikan akan semakin mendorong ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gibran ingatkan Menteri KKP punya PR percepat bangun kampung nelayan