Batam (ANTARA) - Satreskrim Polresta Barelang, Polda Kepulauan Riau meminta bantuan Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk ikut membantu penyelidikan kebakaran kapal tanker Federal II di galangan milik PT ASL Marine Shipyard di Kota Batam.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Labfor Polri untuk turun melakukan olah tempat kejadian perkara, saat ini kami masih menunggu tim turun ke lokasi kebakaran," kata Kapolresta Barelang Kombes Pol. Zaenal Arifin dikonfirmasi di Batam, Kamis.
Perwira menengah Polri itu mengatakan proses penyelidikan penyebab kebakaran di galangan PT ASL Marine Shipyar tengah berjalan. Proses pemerikaan terhadap saksi-saksi juga tidak berlangsung.
Hingga hari ini, sudah ada sembilan orang saksi yang diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polresta Barelang.
"Iya ada saksi yang diperiksa dari manajemen kontraktor (menkon) ASL Shipyard itu sendiri, dan beberapa karyawan dari subkon," katanya.
Menurut dia, pemeriksaan masih sebagai saksi, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dan alat bukti untuk menentukan tersangka.
Pada insiden kebakaran sebelumnya, 24 Juni 2025, yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan 5 lainnya luka-luka. Polresta Barelang telah menetapkan 2 tersangka, dan terindikasi terjadi kelalaian hingga mengakibatkan hilangnya nyawa manusia.
Saat ini kasus sudah pelimpahan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Batam, dan sudah dikembalikan ke penyidik untuk dilengkapi formil dan materilnya.
Zaenal berkomitmen untuk menyegerakan penyelesaian kasus kecelakaan kerja pada lokasi dan kapal yang sama, agar tidak terjadi pengulangan dan memastikan para pekerja terlindungi dari risiko kecelakaan.
Baca selanjutnya
Korban kebakaran PT ASL Bertambah
Jumlah korban jiwa dalam kebakaran PT ASL Bertambah
Korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran di kapal tanker MT Federal II yang sedang perbaikan di galangan milik PT ASL Marine Shipyard Batam bertambah menjadi 11 orang.
Kapolresta Barelang Kombes Pol. Zaenal Arifin membenarkan informasi tersebut, korban yang sebelumnya mengalami luka berat dilarikan ke RS Mutiara Aini, setelah mendapatkan perawatan intensif, korban dinyatakan meninggal Kamis (16/10) pukul 15.35 WIB.
"Benar korban meninggal dunia hari ini totalnya menjadi 11 orang," kata Zaenal dikonfirmasi di Batam, Kamis.
Dia menyebut, korban bernama Roni Andreas Harefa, warga Batu Aji, karyawan Subcon PT Satria Global Persada.
"Korban saat insiden terjadi dievakuasi dan dirawat di ruang ICU RS Mutiara Aini, dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit pukul 15.35 WIB," ujarnya.
Sebelumnya, kecelakaan kerja terbakarnya kapal MT Federal II di galangan PT ASL Marine Shipyard itu terjadi Rabu (15/10) pukul 04.20 WIB.
Kebakaran terjadi di area WBT 2S, saat dilakukan pekerjaan pengelasan di dalam tangki.
Berdasarkan laporan dari internal perusahaan dari petugas Fire Incident Report, peristiwa kebakaran bermula saat sejumlah pekerja dari PT Rotary Engineer dan PT PTM sedang melakukan pekerjaan panas (hot work) di dalam tangki cago oil tank (COT) kapal Federal II yang sedang menjalani proses perbaikan.
Api tiba-tiba muncul dari dalam tangki memicu ledakan yang menyebabkan kebakaran besar di area kerja.
Tim keselamatan perusahaan segera melakukan pemadaman dan evakuasi korban. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 WIB. Terdapat 21 orang luka-luka yang terdiri atas 7 luka berat dan 14 luka ringan, serta 10 orang meninggal di lokasi.