Tanjungpinang (ANTARA) - Kyria Rezeki, sebuah UMKM yang memproduksi aneka kerupuk mentah berbahan olahan ikan laut di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berhasil menembus pasar ekspor Singapura.
Hampir setiap pekan, selalu ada saja permintaan pengiriman kerupuk khas Tanjungpinang itu menuju Singapura. Jumlahnya menyesuaikan dengan permintaan pasar di negeri jiran.
"Paling banyak di akhir tahun, ekspor kerupuk mencapai dua kontainer melalui Kota Batam, untuk persiapan hari raya Imlek di Singapura," kata Bonak Chandra, pemilik CV Kyria Rezeki di Tanjungpinang, Jumat.
Bonak bercerita awalnya merantau dari tanah kelahirannya Bangka Belitung pada tahun 1982. Saat itu usianya baru 22 tahun. Tiba di Tanjungpinang, ia bekerja di kedai kopi di kawasan Kampung Baru hingga akhirnya menemukan jodoh (istri) di Kota Gurindam tersebut.
Bonak sempat pindah ke Palembang membantu adiknya memproduksi kerupuk selama kurang lebih dua tahun, lalu memutuskan kembali ke Tanjungpinang.
Berbekal pengalaman yang ada, Bonak bersama istri dan adiknya mulai merintis usaha kerupuk sendiri, tepatnya di tahun 1988. Ia memanfaatkan bermacam bahan olahan ikan lalu diolah menjadi kerupuk menggunakan peralatan seadanya.
"Tanjungpinang ini daerah laut, jadi cukup mudah mencari ikan dengan harga murah, seperti ikan tongkol dan talang," ungkapnya.
Mulanya Bonak memproduksi kerupuk yang dititipkan di warung-warung kelontong, lalu di sekitar tahun 2000-an merambah ke ke toko/swalayan, bahkan berhasil masuk ke pasar Batam dan Singapura sebagai oleh-oleh dari Tanjungpinang.
Kala itu, Bonak dan keluarga memproduksi ratusan kilogram kerupuk per bulan dan sudah mempekerjakan lima orang karyawan di bagian produksi.
Seiring waktu berjalan, penjualan kerupuk semakin laris, yang kemudian memacu Bonak membangun sentra produksi kerupuk bernama CV Kyria Rezeki di Jalan Merpati, Kilometer 11, Kecamatan Tanjungpinang Timur, dengan modal pinjaman bank. Ia juga membangun hunian pribadi di lokasi tersebut.
Saat ini, CV Kyria Rezeki sudah memiliki 22 karyawan untuk mengolah hingga memproduksi berbagai jenis kerupuk dari bahan olahan ikan, cumi, udang sampai siput gonggong khas Tanjungpinang. Total produksi mencapai lima ton per bulan.
Selain itu, ia juga membangun pusat oleh-oleh khas Tanjungpinang "Pondok Gong-Gong" di Jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang dan mempekerjakan lima karyawan sebagai penjaga toko.
Ada berbagai varian rasa kerupuk lezat yang diolah dan siap santap, seperti kerupuk udang, kerupuk tenggiri sampai kerupuk gonggong. Harganya bervariasi, mulai dari Rp2.000 hingga Rp18.000 per kemasan.
"Kalau harga kerupuk Rp2.000, itu kemasan kecil yang dititipkan di warung-warung kelontong, selebihnya dipasarkan di berbagai toko, swalayan, e-commerce serta diekspor," ucapnya.
Dalam setahun, CV Kyria Rezeki menghasilkan omzet sekitar Rp3 miliar. Usaha ini pun banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dan bersertifikasi Halal.
Bonak merasa senang produk UMKM lokal mampu go internasional, dan di sisi lain membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Produk Kyria Rezeki diharapkan bisa menembus pasar ekspor di berbagai negara lainnya, selain Singapura.
Bonak pun mengapresiasi peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Tanjungpinang, karena ikut membina usahanya hingga bisa berkembang sampai titik ini. Satu di antaranya, mendapatkan sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) internasional atau keamanan pangan internasional.
"Kami pun beberapa kali dapat bantuan Disdagin, di antaranya alat pemotong kerupuk mentah," kata dia.
Terpisah, Kepala Bidang Perindustrian DIsdagin Kota Tanjungpinang M. Endy Febri menyampaikan pembinaan kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) makanan ringan berpotensi ekspor selalu dilakukan oleh dinasnya, termasuk CV Kyria Rezeki yang sudah berstandar internasional.
Pembinaan dilakukan dari kualitas produk dan hal terkait lainnya supaya produk IKM dapat diterima pasar internasional dan mampu bersaing secara berkelanjutan.
"Kita melibatkan berbagai stakeholder terkait guna memaksimalkan ruang gerak IKM binaan Disdagin Tanjungpinang," kata Endy Febri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Produk UMKM Kyria Rezeki Tanjungpinang tembus pasar ekspor Singapura