Lingga (Antara Kepri) - Realisasi rencana pencetakan lahan sawah di Desa Bukit Langkap, digesa mulai pengerjaannya pada minggu depan, kata Tim Percepatan Cetak Sawah Markas Besar (Mabes) TNI AD, Brigjend Bangun P.
"Minggu depan ini kami sudah mulai dari gelar alat. Kami alokasikan waktu pencetakannya itu satu bulan sudah selesai," kata dia, usai meninjau lokasi lahan di Desa Bukit Langkap, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga, Selasa.
Dia menjelaskan, sementara ini pencetakan sawah di Lingga tahun 2016 seluas 100 hektare. Jumlah itu meleset dari rencana awal seluas 350 hektare.
Pengurangan itu disebabkan beberapa faktor di antaranya, permasalahan defisit yang terjadi di pusat dan survei investigasi desain (SID) lahan untuk cetak sawah belum sepenuhnya siap.
Secara administrasi, lanjut perwira tinggi bintang satu itu, lahan bakal sawah di Lingga masih belum mendukung untuk dicetak karena desainnya ini baru sampai tahap Survei Investigasi (SI), belum dibuat desainnya.
Namun, besarnya keinginan bupati dan masyatakat setempat untuk merealisasikan rencana ini membuat tim percepatan cetak sawah dari TNI mencoba memecahkan kendala yang menghambat realisasi program tersebut.
"Kami dari tim percepatan cetak sawah ini berusah memecahkan sumbatan-sumbatan yang menghambat rencana ini. Itupun kita harus pecahkan dulu di tingkat provinsi. Sekarang tinggal pihak ketiga," ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, Lingga merupakan salah satu kabupaten pengecualian dan sebagai kabupaten yang terakhir melaksanakan pencetakan sawah tahun ini.
"Kalau kerjanya secara normal itu harus menunggu desain SID siap. Bisa makan waktu 2 Bulan. Tapi kalau kami tunggu itu, kapan bisa mulai kerjanya," tuturnya.
Dia berharap, proses pengerjaan pencetakan sawah Lingga tahun 2016 ini tidak mengalami kendala apapun.
"Pihak ketiga ini akan kami push, supaya bisa cepat selesai kerjanya. Jadi lebih cepat dari yang kita perkirakan," terangnya.
Pantauan Antara, peninjauan lokasi oleh tim percepatan dari Mabes AD tersebut turut di sertai perwakilan dari Dirjen Kementan RI, yang disambut langsung Bupati Lingga, Danramil, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lingga dan Kades Bukit Langkap. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Minggu depan ini kami sudah mulai dari gelar alat. Kami alokasikan waktu pencetakannya itu satu bulan sudah selesai," kata dia, usai meninjau lokasi lahan di Desa Bukit Langkap, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga, Selasa.
Dia menjelaskan, sementara ini pencetakan sawah di Lingga tahun 2016 seluas 100 hektare. Jumlah itu meleset dari rencana awal seluas 350 hektare.
Pengurangan itu disebabkan beberapa faktor di antaranya, permasalahan defisit yang terjadi di pusat dan survei investigasi desain (SID) lahan untuk cetak sawah belum sepenuhnya siap.
Secara administrasi, lanjut perwira tinggi bintang satu itu, lahan bakal sawah di Lingga masih belum mendukung untuk dicetak karena desainnya ini baru sampai tahap Survei Investigasi (SI), belum dibuat desainnya.
Namun, besarnya keinginan bupati dan masyatakat setempat untuk merealisasikan rencana ini membuat tim percepatan cetak sawah dari TNI mencoba memecahkan kendala yang menghambat realisasi program tersebut.
"Kami dari tim percepatan cetak sawah ini berusah memecahkan sumbatan-sumbatan yang menghambat rencana ini. Itupun kita harus pecahkan dulu di tingkat provinsi. Sekarang tinggal pihak ketiga," ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, Lingga merupakan salah satu kabupaten pengecualian dan sebagai kabupaten yang terakhir melaksanakan pencetakan sawah tahun ini.
"Kalau kerjanya secara normal itu harus menunggu desain SID siap. Bisa makan waktu 2 Bulan. Tapi kalau kami tunggu itu, kapan bisa mulai kerjanya," tuturnya.
Dia berharap, proses pengerjaan pencetakan sawah Lingga tahun 2016 ini tidak mengalami kendala apapun.
"Pihak ketiga ini akan kami push, supaya bisa cepat selesai kerjanya. Jadi lebih cepat dari yang kita perkirakan," terangnya.
Pantauan Antara, peninjauan lokasi oleh tim percepatan dari Mabes AD tersebut turut di sertai perwakilan dari Dirjen Kementan RI, yang disambut langsung Bupati Lingga, Danramil, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lingga dan Kades Bukit Langkap. (Antara)
Editor: Rusdianto