Karimun (Antara Kepri) - Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau periode Januari-Mei 2017, didominasi dari Malaysia dan Singapura dengan jumlah 39.342 orang.
"Yang paling banyak memang wisatawan dari Malaysia dan Singapura, kalau dari dalam negeri malah tidak begitu banyak," kata Kepala Seksi Atraksi Promosi Kerja Sama Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karimun Bennyyudishtira di Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Ia mengklasifikasikan wisatawan dalam tiga jenis, yakni wisatawan domestik, nusantara dan mancanegara. Untuk kunjungan wisatawan mancanegara, pihaknya memberikan angka pasti sesuai data kedatangan yang direkapitulasi Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Karimun.
"Nah, untuk wisatawan nusantara maupun domestik, ini yang sulit kita klasifikasikan karena mereka membaur dengan masyarakat, namun tetap saja bisa dilihat dari peningkatan penumpang di pelabuhan," katanya.
Benny mengatakan dominasi kunjungan wisman dari Malaysia dan Singapura, dipengaruhi letak geografis Kabupaten Karimun yang berbatasan langsung dengan dua negara jiran tersebut, dengan jarak tempuh dari dan ke kedua negara tersebut relatif dekat.
"Pertama jarak kita (Karimun) dengan Malaysia yang cukup dekat bisa ditempuh dalam hitungan menit saja, yang kedua posisi kita (Karimun) sangat strategis selain diapit oleh negara asing, daerah-daerah lain juga selalu melintasi Karimun," katanya.
Selain itu, beberapa destinasi wisata yang berada di Kabupaten Karimun menjadikannya lebih unggul jika dibandingkan dengan Lingga yang juga menawarkan wisata yang sama.
Hal itu karena status ekonomi wisatawan itu sendiri yang tergolong menengah ke bawah.
"Untuk kunjungan wisman Lingga masih di bawah kita (Karimun). Wisman yang berkunjung ke Karimun ini, umumnya ekonomi kelas menengah ke bawah, untuk menengah ke atas mereka cenderung ke Bintan, ketimbang ke tempat-tempat yang lain," katanya.
Menurut dia, kunjungan wisman ke Karimun selain karena destinasi wisatanya, transportasi dari dan menuju kabupaten maritim ini juga mendukung untuk dikunjungi. Saat ini transportasi utama yang dimiliki kabupaten maritim itu masih mengandalkan moda transportasi laut. Meskipun transportasi udara saat ini telah ada, namun menurutnya belum maksimal.
"Kalau memang ada rute yang menyediakan Malaysia, Singapura ke Karimun mungkin kunjungan wisman akan meningkat, sebab waktu yang ditempuh menuju Karimun akan semakin singkat," katanya.
Meski demikian, menurutnya, yang lebih penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan asing ini ialah kesiapan Karimun, baik kesiapan masyarakatnya, sarana dan prasarana, tempat-tempat wisata, hingga kebudayaan lokal yang memiliki nilai jual di mata wisatawan.
"Saya rasa kita belum siap untuk kesitu, kinjungan wisman ke Karimun ini bukan 'long time' atau dengan waktu yang lama, melainkan 'one night' hanya satu sampai dua malam saja," katanya. (Antara)
Editor: Rusdianto