Batam (Antara Kepri) - Sebanyak 350 pelaku UMKM Kota Batam memasarkan produknya ke pasar online yang difasilitasi oleh Shopee.
Analis Penerapan Aplikasi dan Konten Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kemenkominfo, Muhammad Faisal, di Batam, Jumat, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di enam kota salah satunya di Batam.
"Kegiatan ini juga dilaksanakan di Bandung, Malang, Kulonprogo, Lombok Timur, dan Solo. Kita bekerjasama dengan lima market place, Lazada, Shopee, Blanja.com, BliBli, dan MatahariMall, Batam kebagiannya Shopee," katanya.
Faisal mengatakan kegiatan tersebut digelar Kementerian Kominfo dengan tujuan mendorong UMKM melebarkan sayapnya dalam hal pemasaran produk. Dengan target memenuhi program menuju delapan juta UMKM go online di 2020.
Kegiatan itu kata Faisal merupakan roadshow tahap II. "Awalnya pelaksana melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Batam mengundang 275 pelaku UMKM. Namun ternyata peminatnya cukup banyak hingga peserta membludak," katanya.
Meski begitu kata Faisal seluruh peserta tetap difasilitasi untuk memasarkan produknya di Shopee. Ia mengatakan untuk masuk ke pasar online syaratnya cuma satu bukan produk jasa.
"Kami menjembatani bapak ibu untuk jualan secara online, dipandu sampai bikin mini photo studio untuk foto produknya. Dengan go online kita berharap bapak ibu bisa survive," tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kota Batam Suleman Nababan mengatakan kegiatan ini sangat dinanti pelaku UMKM.
Hal itu kata Suleman terlihat dari jumlah peserta yang melebihi undangan. Pelaku UMKM di Batam lanjutnya sudah sadar pentingnya melebarkan pemasaran produk ke pasar global melalui online.
"Kalau direct selling itu kan terbatas, biaya juga besar, misal mau buka cabang. Tapi dengan online nggak perlu buka cabang, produk sudah dikenal global," kata Suleman.
Dengan begitu lanjut Suleman, sudah mengurangi biaya dan mempermudah tinggal bagaimana pelaku UMKM mempertahankan kualitas produk yang dijual.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefriden berharap kegiatan tersebut dapat membantu UMKM Batam untuk memperluas pasar produknya.
Ia mengatakan pada triwulan II pertumbuhan ekonomi Kepri turun ke 1,04 persen dan naik 2,41 persen pada triwulan III. "Tandanya gairah ekonomi Batam tumbuh," katanya.
Jefridin menyatakan pertumbuhan ekonomi di Batam banyak ditopang industri, tapi karena faktor global, industri banyak yang tutup dan berganti menjadi wirausaha.
"Bagus ini, Ibu-ibu punya home industry, mudah-mudahan dengan marketing melalui online, bisa sampai ke pasar Singapura," kata Jefridin. Kegiatan edukasi UMKM Go Online ini digelar di Aula lantai IV kantor Walikota Batam.(Antara)
Editor: Dedi
Analis Penerapan Aplikasi dan Konten Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kemenkominfo, Muhammad Faisal, di Batam, Jumat, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di enam kota salah satunya di Batam.
"Kegiatan ini juga dilaksanakan di Bandung, Malang, Kulonprogo, Lombok Timur, dan Solo. Kita bekerjasama dengan lima market place, Lazada, Shopee, Blanja.com, BliBli, dan MatahariMall, Batam kebagiannya Shopee," katanya.
Faisal mengatakan kegiatan tersebut digelar Kementerian Kominfo dengan tujuan mendorong UMKM melebarkan sayapnya dalam hal pemasaran produk. Dengan target memenuhi program menuju delapan juta UMKM go online di 2020.
Kegiatan itu kata Faisal merupakan roadshow tahap II. "Awalnya pelaksana melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Batam mengundang 275 pelaku UMKM. Namun ternyata peminatnya cukup banyak hingga peserta membludak," katanya.
Meski begitu kata Faisal seluruh peserta tetap difasilitasi untuk memasarkan produknya di Shopee. Ia mengatakan untuk masuk ke pasar online syaratnya cuma satu bukan produk jasa.
"Kami menjembatani bapak ibu untuk jualan secara online, dipandu sampai bikin mini photo studio untuk foto produknya. Dengan go online kita berharap bapak ibu bisa survive," tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kota Batam Suleman Nababan mengatakan kegiatan ini sangat dinanti pelaku UMKM.
Hal itu kata Suleman terlihat dari jumlah peserta yang melebihi undangan. Pelaku UMKM di Batam lanjutnya sudah sadar pentingnya melebarkan pemasaran produk ke pasar global melalui online.
"Kalau direct selling itu kan terbatas, biaya juga besar, misal mau buka cabang. Tapi dengan online nggak perlu buka cabang, produk sudah dikenal global," kata Suleman.
Dengan begitu lanjut Suleman, sudah mengurangi biaya dan mempermudah tinggal bagaimana pelaku UMKM mempertahankan kualitas produk yang dijual.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefriden berharap kegiatan tersebut dapat membantu UMKM Batam untuk memperluas pasar produknya.
Ia mengatakan pada triwulan II pertumbuhan ekonomi Kepri turun ke 1,04 persen dan naik 2,41 persen pada triwulan III. "Tandanya gairah ekonomi Batam tumbuh," katanya.
Jefridin menyatakan pertumbuhan ekonomi di Batam banyak ditopang industri, tapi karena faktor global, industri banyak yang tutup dan berganti menjadi wirausaha.
"Bagus ini, Ibu-ibu punya home industry, mudah-mudahan dengan marketing melalui online, bisa sampai ke pasar Singapura," kata Jefridin. Kegiatan edukasi UMKM Go Online ini digelar di Aula lantai IV kantor Walikota Batam.(Antara)
Editor: Dedi