Batam (Antaranews Kepri) - Sebanyak 70 pelabuhan tidak resmi di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau akan ditutup agar pelabuhan di kota industri ini benar-benar terpadu dan mudah dilakukan pengawasan. 

"70 pelabuan tidak resmi akan kita tutup dan kita akan menindak tegas apabila ada pihak-pihak melanggar aturan yang sudah ditentukan," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, di Batam, Kamis.

Luhut mengatakan di Batam harus ada pelabuhan yang betul-betul mumpuni sehingga bisa bersaing dengan pelabuhan di Singapura, dan nantinya ada satu pelabuhan yang dipusatkan khusus untuk dalam negeri dan satu lagi internasional. 

Menurut Luhut, Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun akan membuat studi kelayakan area mana di wilayah Kepri yang cocok untuk dijadikan pelabuhan. 

Gunernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan pihaknya menawarkan kepada Menko Kemaritiman untuk membangun pelabuhan di Tanjungsauh. Menurut Nurdin pelabuhan Batuampar saat ini sudah sangat sulit untuk dikembangkan.

"Pengembangan Batuampar sudah mentok sekali dan lebih bagus ke Tanjungsauh untuk jangka panjang," katanya.  

Nurdin mengaku diminta Menko Kemaritiman untuk membuat studi kelayakan secara profesional oleh ahli pelabuhan dunia dan yang ditawarkan adalah ahli pelabuhan yang pernah mengelola pelabuhan di Shanghai. 

Sementara Pulau Tolop yang pernah didatangi Nurdin bersama Menko Kemaritiman dinilai tidak cocok untuk kapal berukuran besar dan lokasi tersebut merupakan alur pelayaran. 

Menurut Nurdin ada beberapa titik yang disampaikannya salah satunya di Pulau Galang. "Itu masih bisa kita tawarkan satu lagi (untuk pengembangan pelabuhan di Batam)," ujarnya.

Sementara untuk aktivitas lego jangka Nurdin merekomendasikan Pulau Nipah, Kabupaten Karimun dan Tanjung Berakit Kabupaten Bintan.kepada Menko Kemaritiman. Baca juga: Menko Maritim: efisiensi labuh jangkar minimalisasi penyelundupan

Ketiga wilayah tersebut kata Nurdin dinyakini dapat memberikan kontribusi kepada daerah. "Kalau Galang belum kita tawarkan karena faktor pengawasan," pungkasnya.(Antara) 

Editor: Rusdianto

Pewarta : Messa Haris
Editor : Kepulauan Riau
Copyright © ANTARA 2024