Batam (Antaranews Kepri) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri menyatakan, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Batam menjadi pendukung utama pertumbuhan ekonomi di saat sektor industri mengalami penurunan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra, di Batam, mengatakan pihaknya akan mendorong para pelaku UMKM agar memproduksi produk berkualitas ekspor, terutama UMKM di sektor kerajinan tangan atau souvenir.

"UMKM kita harapkan menjadi 'supporting' dari industri-industri di Batam terutama dari sektor pariwisata sehingga bisa memberikan kontribusi yang besar untuk pertumbuhan ekonomi," katanya.

Gusti menambahkan pihaknya saat ini terus melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM di Provinsi Kepri terutama dari segi fasilitas, sehingga nantinya dapat menghasil produk-produk berkualitas dan memiliki nilai jual ekspor. 

Menurutnya saat ini ada beberapa wirausaha binaan Bank Indonesia yang sudah menjalin kerjama dengan pengusaha di Johor, Malaysia. 

"Ada juga produk makanan dari UMKM di sini sudah dijual di supermaket Singapura, meski skalanya masih belum besar," ujarnya.

Namun hal itu kata Gusti, merupakan loncatan para pelaku UMKM di sektor makanan yang perlu didorong agar produknya lebih berkualitas.

"Ke depan sasaran kita mendorong produk UMKM agar bisa mengekspor produknya, bukan hanya lokal saja," katanya.

UMKM lanjut Gusti juga sangat penting untuk mendorong sektor pariwisata. Terutama para pelaku UMKM di sektor kuliner. 

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, Suleman Nababan mengatakan jumlah pelaku UMKM di Kota Batam berkembang pesat pada 2017.

Padahal katanya pada 2015 hanya ada 13 industri UMKM yang terdata di dinasnya dan hanya terdapat di Kecamatan Sagulung. 

"Pada 2016 naik, ada 64 pelaku UMKM yang terdata di dinas kita dan itu berada di Kecamatan Nongsa, Sagulung dan Batuaji," ujarnya.

Kata Suleman, jumlah pelaku UMKM di kota industri tersebut melonjak tajam pada 2017 yaitu mencapai 235 UMKM. 

"Itu paling banyak di Kecamatan Sagulung ada 77 pelaku UMKM yang terdata di dinas kita," paparnya.

Suleman menambahkan mayoritas para pelaku UMKM bergerak di bidang kuliner dan kerajinan tangan atau souvenir. 

Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Hendra Asman mengatakan UMKM mempunyai peran yang sangat besar saat kondisi perekonomian di Provinsi Kepri.

"UMKM mempunyai perananan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian," katanya. 

Sementara itu Kepala Badan Pengusahaan Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk pengembangan ekonomi kreatif dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Batam. 

Lukita mengatakan kerja sama tersebut bertujuan menjadikan Bekraf sebagi mitra kerja dalam mendorong kualitas dan kuantitas produk UMKM di Batam.

Kerja sama tersebut kata Lukita, sebagai upaya mendorong ekspor maupun wisata di Kota Batam. 

"Bekraf merupakan yang terdepan selain Kemenpar dan BP Batam ingin meningkatkan kapasitas ekonomi kreatif di Kota Batam," ujarnya. 

Lukita mengatakan pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM di bidang kuliner ataupun kerajinan tangan untuk mendukung sektor pariwisata di kota tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan, perlu adanya peningkatan kapasitas SDM di Kota Batam. Dalam draf kerjasama tersebut, BP Batam kata Lukita, menawarkan fasilitas yang ada di Kota Batam untuk keperluan ekspor.

"Kita ingin produk ekonomi kreatif yang bernilai tinggi dan nantinya dapat menjadikan Batam sebagai pusat logistik bagi pengiriman hasil ekonomi kreatif di Indonesia," paparnya.(Antara)

Pewarta : Messa Haris
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024