Batam (ANTARA) - RSBP Batam menerapkan layanan kesehatan berbasis "blockchain" yakni dengan menyatukan sejumlah besar perusahaan untuk membantu memberikan solusi layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Batam.
Direktur RSBP Batam, Sigit Riyarto, di Batam, Jumat, mengatakan pihaknya bersama dClinic International dan Deloitte South East Asia serta JP Consulting, akan mengatur manajemen proyek dan keahlian tata pemerintahan klinis.
"RSBP Batam sangat senang menjadi pelopor pertama dalam layanan kesehatan ini," katanha.
Sigit yakin solusi dClinic, dikombinasikan dengan keahlian dan fasilitas yang disediakan BP Batam dan RSBP Batam, menawarkan peluang bagi Indonesia.
Terutama untuk dapat mempercepat pelaksanaan pelayanan kesehatan yang efektif untuk seluruh pasien di Kota Batam dan masyarakat Indonesia.
Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady merasa bangga pihaknya dapat turut berpartisipasi dan mempromosikan inovasi layanan kesehatan tersebut khususnya di Kota Batam.
"Kelompok yang telah disatukan untuk memberikan solusi ini menunjukkan betapa bergengsinya Batam sehingga dilihat sebagai lokasi pengembangan teknologi," paparnya.
CEO dClinic International Dr. Richard Satur, mengatakan, dengan mempersatukan perusahaan-perusahaan tersebut, memperlihatkan betapa serunya teknologi blockchain bagi layanan kesehatan.
"Kami ingin menunjukkan kepada seluruh dunia bagaimana blockchain dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan dengan hasil yang proaktif dan positif bagi konsumen khususnya di seluruh Indonesia,” katanya.
Blockchain Layanan Kesehatan Umum (PHB) dClinic juga akan memanfaatkan peralatan analitik data yang disediakan oleh Oracle.
Implementasi Layanan Kesehatan berbasis blockchain di Batam akan ditempatkan di pusat data yang aman yang dioperasikan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam.
Setelah PHB tersebut terbukti efektif di Batam, dClinic akan bekerjasama dengan pemerintahan dan organisasi lainnya untuk mengeksplor penerapan PHB di wilayah lain di seluruh dunia.(Antara)
Direktur RSBP Batam, Sigit Riyarto, di Batam, Jumat, mengatakan pihaknya bersama dClinic International dan Deloitte South East Asia serta JP Consulting, akan mengatur manajemen proyek dan keahlian tata pemerintahan klinis.
"RSBP Batam sangat senang menjadi pelopor pertama dalam layanan kesehatan ini," katanha.
Sigit yakin solusi dClinic, dikombinasikan dengan keahlian dan fasilitas yang disediakan BP Batam dan RSBP Batam, menawarkan peluang bagi Indonesia.
Terutama untuk dapat mempercepat pelaksanaan pelayanan kesehatan yang efektif untuk seluruh pasien di Kota Batam dan masyarakat Indonesia.
Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady merasa bangga pihaknya dapat turut berpartisipasi dan mempromosikan inovasi layanan kesehatan tersebut khususnya di Kota Batam.
"Kelompok yang telah disatukan untuk memberikan solusi ini menunjukkan betapa bergengsinya Batam sehingga dilihat sebagai lokasi pengembangan teknologi," paparnya.
CEO dClinic International Dr. Richard Satur, mengatakan, dengan mempersatukan perusahaan-perusahaan tersebut, memperlihatkan betapa serunya teknologi blockchain bagi layanan kesehatan.
"Kami ingin menunjukkan kepada seluruh dunia bagaimana blockchain dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan dengan hasil yang proaktif dan positif bagi konsumen khususnya di seluruh Indonesia,” katanya.
Blockchain Layanan Kesehatan Umum (PHB) dClinic juga akan memanfaatkan peralatan analitik data yang disediakan oleh Oracle.
Implementasi Layanan Kesehatan berbasis blockchain di Batam akan ditempatkan di pusat data yang aman yang dioperasikan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam.
Setelah PHB tersebut terbukti efektif di Batam, dClinic akan bekerjasama dengan pemerintahan dan organisasi lainnya untuk mengeksplor penerapan PHB di wilayah lain di seluruh dunia.(Antara)