Batam (ANTARA) -
Soeseno Adji*) (/)
Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata “generasi milenial”? sebagian dari kita akan menjawab kalau mereka adalah anak-anak “jaman now” dengan rentang usia belasan hingga dua puluhan tahun. Usia anak hingga remaja yang banyak beranggapan bahwa generasi ini paling susah diaturnya. Benarkah demikian? tentu tidak sepenuhnya benar. Karena dari sekian banyak anak jaman now ini yang sekarang sudah menjadi PNS dan mengabdikan diri untuk bangsa dan negara.
Milenial atau biasa disebut generasi milenial adalah generasi yang lahir antara tahun 1980– 1994 atau juga dikenal dengan nama generasi Y. Jadi generasi milenial mempunyai rentang usia dari 25 – 39 tahun pada saat ini. Dari seluruh pegawai KPPN Batam saat ini yang berjumlah 21 orang, hampir 43% merupakan generasi Y sedangkan 29% genarasi X dan 9% merupakan generasi Z, serta masih terdapat 10% yang merupakan generasi baby boomer. Pegawai berumur 50 sampai dengan 60 tahun berjumlah 5 pegawai atau sebesar 24%. Ini berarti lebih dari 75% pegawai KPPN Batam saat ini berada pada usia produktif.
Milenial merupakan generasi yang unik. Keunikan mereka terlihat berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan yang jarang dimiliki oleh generasi sebelumnya. Generasi milenial lahir dan besar dimana kemajuan teknologi dan informasi begitu cepat. Bahkan generasi Z sejak lahir mereka sangat berdekatan dengan media sosial. Apalagi di era saat ini, dimanapun dan kapanpun pasti tidak bisa dilepaskan dari yang namanya gadget. Tidak hanya sosial media seperti facebook, Line, Whatsapp, atau Instagram, mereka juga menghabiskan waktu dengan berselancar pada platform belanja online, dan juga game online. Lebih tepatnya, hidup mereka tidak bisa jauh dari kata “online” dan internet.
Setiap generasi pasti memiliki keunikan tersendiri. Apabila generasi X lebih membanggakan sebagai “generasi old” yang identik dengan hal-hal yang berbau klasik, begitu juga “generasi jaman now” yang membanggakan akan kecanggihan teknologi di genggaman tangannya. Lantas seperti apakah “generasi now” itu?
Lantas bagaimana kita mengelola generasi milenial yang saat ini ada di kantor kita?
Milenial memang merupakan generasi yang spesial pada masa ini, dikarenakan mereka memang merupakan generasi yang berada pada usia produktif terbanyak saat ini. Hal tersebut membuat para atasan dan pegawai senior harus bisa menyesuaikan dengan kebiasaan dan cara bekerja mereka, namun deikian hal tersebut tidak berlaku sepenuhnya. Ada batasan – batasan yang tidak bisa dilewati oleh para millenial dan mereka tetap harus bisa menyesuaikan diri dengan orang – orang dari generasi X yang memiliki kebiasan yang berbeda dari mereka. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh masing – masing generasi itu perlu dilakukan sehingga tercipta kolaborasi untuk menutupi kekurangan dari kedua belah pihak. Selain kolaborasi, akan tercipta hubungan baik yang dapat meningkatkan koneksi dan sinergi yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas pada kantor tersebut.
Kunci yang paling penting dari cara berurusan dengan milenial adalah dengan toleransi. Toleransi tersebut bukan toleransi yang membiarkan mereka untuk bekerja dan berperilaku sesuka hati seenaknya sendiri, namun lebih kepada toleransi untuk mereka melakukan pekerjaan, mengembangkan kreativitas sehingga mereka bisa menemukan ritme dan cara bekerja yang cocok untuk diri mereka sendiri namun tetap memperhatikan target pekerjaan dan kinerja dari diri mereka dan tidak menimbulkan kerugian pada kantor tempat mereka bekerja.
*) Penulis merupakan Kepala Subbagian Umum KPPN Batam
Milenial atau biasa disebut generasi milenial adalah generasi yang lahir antara tahun 1980– 1994 atau juga dikenal dengan nama generasi Y. Jadi generasi milenial mempunyai rentang usia dari 25 – 39 tahun pada saat ini. Dari seluruh pegawai KPPN Batam saat ini yang berjumlah 21 orang, hampir 43% merupakan generasi Y sedangkan 29% genarasi X dan 9% merupakan generasi Z, serta masih terdapat 10% yang merupakan generasi baby boomer. Pegawai berumur 50 sampai dengan 60 tahun berjumlah 5 pegawai atau sebesar 24%. Ini berarti lebih dari 75% pegawai KPPN Batam saat ini berada pada usia produktif.
Milenial merupakan generasi yang unik. Keunikan mereka terlihat berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan yang jarang dimiliki oleh generasi sebelumnya. Generasi milenial lahir dan besar dimana kemajuan teknologi dan informasi begitu cepat. Bahkan generasi Z sejak lahir mereka sangat berdekatan dengan media sosial. Apalagi di era saat ini, dimanapun dan kapanpun pasti tidak bisa dilepaskan dari yang namanya gadget. Tidak hanya sosial media seperti facebook, Line, Whatsapp, atau Instagram, mereka juga menghabiskan waktu dengan berselancar pada platform belanja online, dan juga game online. Lebih tepatnya, hidup mereka tidak bisa jauh dari kata “online” dan internet.
Setiap generasi pasti memiliki keunikan tersendiri. Apabila generasi X lebih membanggakan sebagai “generasi old” yang identik dengan hal-hal yang berbau klasik, begitu juga “generasi jaman now” yang membanggakan akan kecanggihan teknologi di genggaman tangannya. Lantas seperti apakah “generasi now” itu?
- Tidak bisa jauh dari gadget dan internet
- Mulai Meninggalkan Media Baca Konvensional.
- Menjadikan Keluarga Sebagai Pusat Pertimbangan Pemilihan Keputusan.
- Menyukai Kebersamaan
- Mempunyai ide yang tak terduga.
Lantas bagaimana kita mengelola generasi milenial yang saat ini ada di kantor kita?
- Memberi Teladan bukan hanya memerintah
- Tidak mempedulikan hierarki
- Menyukai tantangan
- Lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan
Milenial memang merupakan generasi yang spesial pada masa ini, dikarenakan mereka memang merupakan generasi yang berada pada usia produktif terbanyak saat ini. Hal tersebut membuat para atasan dan pegawai senior harus bisa menyesuaikan dengan kebiasaan dan cara bekerja mereka, namun deikian hal tersebut tidak berlaku sepenuhnya. Ada batasan – batasan yang tidak bisa dilewati oleh para millenial dan mereka tetap harus bisa menyesuaikan diri dengan orang – orang dari generasi X yang memiliki kebiasan yang berbeda dari mereka. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh masing – masing generasi itu perlu dilakukan sehingga tercipta kolaborasi untuk menutupi kekurangan dari kedua belah pihak. Selain kolaborasi, akan tercipta hubungan baik yang dapat meningkatkan koneksi dan sinergi yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas pada kantor tersebut.
Kunci yang paling penting dari cara berurusan dengan milenial adalah dengan toleransi. Toleransi tersebut bukan toleransi yang membiarkan mereka untuk bekerja dan berperilaku sesuka hati seenaknya sendiri, namun lebih kepada toleransi untuk mereka melakukan pekerjaan, mengembangkan kreativitas sehingga mereka bisa menemukan ritme dan cara bekerja yang cocok untuk diri mereka sendiri namun tetap memperhatikan target pekerjaan dan kinerja dari diri mereka dan tidak menimbulkan kerugian pada kantor tempat mereka bekerja.
*) Penulis merupakan Kepala Subbagian Umum KPPN Batam