Batam (ANTARA) - Pulau Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau, akan dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis alam, dengan potensi pantai, pulau sekitar dan bakau yang masih alami.
"Sesuai arahan wali kota, maka Belakangpadang akan dikembangkan sebagai objek wisata alam," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Minggu.
Pulau Belakangpadang merupakan satu dari sekitar 400 pulau di Kota Batam.
Untuk mencapai pulau tersebut, pelancong harus menumpang kapal kecil, dengan jarak tempuh sekitar 15 menit.
Di pulau itu, terdapat beberapa pantai yang masih alami.
Di seberang Pulau Belakangpadang, terdapat Pulau Manis yang rencananya akan dikembangkan sebagai kawasan wisata terpadu.
Di sisi lain juga terdapat Pulau Nirup, yang dalam tahap pembangunan sanggraloka.
"Jadi sangat cocok, untuk dikembangkan bersama-sama sebagai destinasi wisata," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga berharap pengembangan pariwisata Belakangpadang berkonsep kembali ke alam.
"Seperti di Johor, mereka buat hutan bakau di sana. Mereka tanam bakaunya, lalu dibuat tempat makan seafood segar. Di Belakangpadang juga buat seperti itu," kata Wali Kota.
Ia meminta aparat di sana tegas, jangan sampai ada bakau yang ditebang demi menjaga kelestarian.
"Jangan sampai ditebang. Tolong diawasi. Kita akan memperbanyak kayu bakau, bukan menghabiskan," kata dia.
Camat Belakangpadang Yudi Admaji mengatakan pengembangan pariwisata di Pulau Belakangpadang dan pulau-pulau sekitarnya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Sesuai arahan wali kota, maka Belakangpadang akan dikembangkan sebagai objek wisata alam," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Minggu.
Pulau Belakangpadang merupakan satu dari sekitar 400 pulau di Kota Batam.
Untuk mencapai pulau tersebut, pelancong harus menumpang kapal kecil, dengan jarak tempuh sekitar 15 menit.
Di pulau itu, terdapat beberapa pantai yang masih alami.
Di seberang Pulau Belakangpadang, terdapat Pulau Manis yang rencananya akan dikembangkan sebagai kawasan wisata terpadu.
Di sisi lain juga terdapat Pulau Nirup, yang dalam tahap pembangunan sanggraloka.
"Jadi sangat cocok, untuk dikembangkan bersama-sama sebagai destinasi wisata," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga berharap pengembangan pariwisata Belakangpadang berkonsep kembali ke alam.
"Seperti di Johor, mereka buat hutan bakau di sana. Mereka tanam bakaunya, lalu dibuat tempat makan seafood segar. Di Belakangpadang juga buat seperti itu," kata Wali Kota.
Ia meminta aparat di sana tegas, jangan sampai ada bakau yang ditebang demi menjaga kelestarian.
"Jangan sampai ditebang. Tolong diawasi. Kita akan memperbanyak kayu bakau, bukan menghabiskan," kata dia.
Camat Belakangpadang Yudi Admaji mengatakan pengembangan pariwisata di Pulau Belakangpadang dan pulau-pulau sekitarnya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.