Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau menanggung biaya karantina pekerja migran Indonesia yang baru pulang dari Malaysia dan Singapura, sambil menunggu kepulangan mereka ke daerah asal masing-masing.

"PMI (Pekerja Migran Indonesia) semua dikarantina, biaya dari kita semua. Sesama bangsa semua bersatu," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Selasa.

Sebanyak 54 PMI dari Malaysia dan Singapura yang tiba di Batam pada pekan lalu melalui pemeriksaan tes usap. Sebanyak 29 orang di antaranya positif COVID-19 dan langsung dirawat di RSKI COVID-19 Pulau Galang, sedangkan PMI yang negatif COVID-19 harus melalui karantina sebelum pulang ke daerah masing-masing.

"Yang negatif di rusun," kata dia.

Sebagian biaya kebutuhan sehari-hari PMI yang dikarantina menggunakan dana Dinas Sosial.

Namun, Rudi tidak merinci anggaran yang disiapkan untuk karantina "pahlawan devisa" selama di Batam itu.

Selain itu, katanya, pemerintah meminta bantuan pengusaha yang bersedia menyumbang untuk biaya kebutuhan PMI selama di rusun.

"Pakai anggaran Dinsos, ada bantuan pengusaha juga," kata dia.

Untuk biaya pemulangan PMI ke daerah masing-masing, ia mengatakan akan ditanggung masing-masing tenaga kerja.

"Kami tidak punya biaya untuk itu, mereka pulang sendiri," kata Rudi.

Pewarta : Yuniati Jannatun Naim
Editor : Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024