Jakarta (ANTARA) - Ketika dampak pandemi COVID-19 belum juga usai, industri otomotif dunia menghadapi kendala baru berupa kurangnya pasokan semikonduktor, yang juga dialami para pembuat mobil di Jepang akhir-akhir ini.
Sebagian besar produsen mobil Jepang semakin mengurangi produksinya setelah tertundanya pengadaan chip semikonduktor yang semakin terasa sejak awal Januari.
Pemerintah Jepang telah meminta pembuat semikonduktor Taiwan untuk meningkatkan pengiriman ke Jepang. Tetapi kemungkinan akan memakan waktu beberapa bulan bagi pembuat mobil Jepang untuk menerima pasokan yang cukup.
"Dampaknya tidak kecil," kata seorang pejabat senior di sebuah produsen mobil besar Jepang sebagaimana dikutip dari Japan Times, Jumat.
Nissan Motor Co dan Honda Motor Co memangkas produksi mobil kompak domestik masing-masing beberapa ribu unit per bulan.
Toyota Motor Corp mengurangi produksi di Amerika Serikat dan Prancis.
Perusahaan sedang menyelidiki dampak finansial dari langkah tersebut, kata seorang pejabat humas produsen mobil Jepang.
Seorang pejabat Rohm Co mengatakan pabrik semikonduktornya telah beroperasi dengan tingkat pemanfaatan yang tinggi sejak musim gugur lalu.
Renesas Electronics Corp memproduksi chip untuk pembuat mobil di pabriknya di Hitachinaka, Prefektur Ibaraki, Jepang timur, atas nama unit Asahi Kasei Corp, yang telah menghentikan produksi karena kebakaran.
Namun, kekurangan pasokan terus berlanjut, mendorong Renesas dan Toshiba Corp untuk mengusulkan kenaikan harga untuk semikonduktor mereka.
Pada hari Selasa lalu, Menteri Perindustrian Hiroshi Kajiyama mengatakan bahwa pemerintah meminta pembuat semikonduktor Taiwan termasuk Taiwan Semiconductor Manufacturing Co untuk meningkatkan produksi.
Bahkan setelah kekurangan saat ini dieliminasi, permintaan semikonduktor diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi yang dipercepat.
Kekurangan pasokan semikonduktor ini menjadi tantangan berat baru bagi produsen mobil di seluruh dunia yang seharusnya bisa menggenjot produksi setelah menikmati mulai pulihnya pasar dari pandemi di sejumlah kawasan.
Sebagian besar produsen mobil Jepang semakin mengurangi produksinya setelah tertundanya pengadaan chip semikonduktor yang semakin terasa sejak awal Januari.
Pemerintah Jepang telah meminta pembuat semikonduktor Taiwan untuk meningkatkan pengiriman ke Jepang. Tetapi kemungkinan akan memakan waktu beberapa bulan bagi pembuat mobil Jepang untuk menerima pasokan yang cukup.
"Dampaknya tidak kecil," kata seorang pejabat senior di sebuah produsen mobil besar Jepang sebagaimana dikutip dari Japan Times, Jumat.
Nissan Motor Co dan Honda Motor Co memangkas produksi mobil kompak domestik masing-masing beberapa ribu unit per bulan.
Toyota Motor Corp mengurangi produksi di Amerika Serikat dan Prancis.
Perusahaan sedang menyelidiki dampak finansial dari langkah tersebut, kata seorang pejabat humas produsen mobil Jepang.
Seorang pejabat Rohm Co mengatakan pabrik semikonduktornya telah beroperasi dengan tingkat pemanfaatan yang tinggi sejak musim gugur lalu.
Renesas Electronics Corp memproduksi chip untuk pembuat mobil di pabriknya di Hitachinaka, Prefektur Ibaraki, Jepang timur, atas nama unit Asahi Kasei Corp, yang telah menghentikan produksi karena kebakaran.
Namun, kekurangan pasokan terus berlanjut, mendorong Renesas dan Toshiba Corp untuk mengusulkan kenaikan harga untuk semikonduktor mereka.
Pada hari Selasa lalu, Menteri Perindustrian Hiroshi Kajiyama mengatakan bahwa pemerintah meminta pembuat semikonduktor Taiwan termasuk Taiwan Semiconductor Manufacturing Co untuk meningkatkan produksi.
Bahkan setelah kekurangan saat ini dieliminasi, permintaan semikonduktor diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi yang dipercepat.
Kekurangan pasokan semikonduktor ini menjadi tantangan berat baru bagi produsen mobil di seluruh dunia yang seharusnya bisa menggenjot produksi setelah menikmati mulai pulihnya pasar dari pandemi di sejumlah kawasan.