Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia sudah berada di fase pandemi COVID-19 terkendali dan masih membutuhkan sejumlah capaian lanjutan hingga dinyatakan sebagai endemi.
"Apakah kita bisa masuk fase endemi? Ada beberapa tahap yang harus dilewati, dari mulai pandemi, deseralasi, terkendali, eliminasi dan eradikasi," kata Dante Saksono Harbuwono, saat menyampaikan pemaparan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin.
Menurut Dante saat ini Indonesia telah masuk periode pandemi COVID-19 yang telah terkendali. Alasannya, pandemi saat ini tidak menyebabkan gangguan pada aktivitas sosial masyarakat, kasus yang terus menurun secara konsisten dan angka kasus konfirmasi per hari dapat diprediksi.
"Kami tidak bisa bilang sudah masuk dalam fase endemi, tapi pandemi yang terkendali," katanya.
Dante mengatakan saat ini perkembangan kasus COVID-19 di beberapa negara didominasi varian Omicron. "Ada varian baru BA.4 dan BA.5, ini belum terlalu dominan dan belum ditemukan di Indonesia. Kami masih pantau Whole Genome Sequencing (WGS) kalau ada varian baru," katanya.
Dante mengatakan varian baru BA.4 dan BA.5 adalah turunan varian Omicron yang diperkirakan pakar kesehatan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibanding Omicron.
Namun secara hospitalisasi, kata Dante, tidak ada perbedaan dengan Omicron. Artinya, gejala yang dialami pasien tertular cenderung ringan dan tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
"Varian baru ini memiliki kemampuan netralisasi pada orang yang sudah divaksinasi. Artinya, orang yang sudah divaksinasi masih bisa kena atau immune escape," katanya.
Dante mengatakan laju kasus COVID-19 di Indonesia cenderung rendah berdasarkan hasil pengamatan selama periode setelah Lebaran 2022.
"Saat ini sekitar 250 kasus baru setiap hari dan yang meninggal rendah, hanya ada tiga orang, dalam beberapa hari ini, dan hospitalisasi kebanyakan atas permintaan pasien, tapi tidak ada kasus berat yang kelihatan," katanya.
Sekitar 230 kasus berat yang dilaporkan dari sejumlah rumah sakit, kata Dante, umumnya dialami pasien lansia yang belum menerima vaksinasi lengkap. "Ini jumlahnya sedikit. Umumnya pada pasien lansia dan belum vaksinasi lengkap," katanya.
Berita Terkait
Pelni sediakan 19 kapal layani mudik gratis Lebaran 2024, termasuk Batam-Belawan
Senin, 18 Maret 2024 20:42 Wib
SYL harap eksepsinya dapat diterima karena telah menjadi pahlawan saat COVID-19
Rabu, 13 Maret 2024 15:33 Wib
KPU Bintan: Logistik pemilu sudah tiba di Tambalen setelah berlayar 19 jam
Rabu, 7 Februari 2024 16:01 Wib
Gunung Semeru alami sebanyak 19 kali gempa letusan
Senin, 22 Januari 2024 10:47 Wib
AS sebut Houti lancarkan 27 serangan di Laut Merah sejak 19 November
Jumat, 12 Januari 2024 15:10 Wib
Tak ada varian COVID-19 baru yang terdeteksi di Malaysia
Jumat, 29 Desember 2023 16:57 Wib
Pemprov Kepri antisipasi lonjakan COVID-19 saat Natal
Sabtu, 23 Desember 2023 19:12 Wib
Pasien COVID-19 varian JN.1 di Batam meninggal dunia
Sabtu, 23 Desember 2023 15:09 Wib
Komentar