Pemkab Natuna terus berupaya menekan angka stunting
Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Natuna Kepulauan Riau melakukan upaya menekan angka stunting dengan melakukan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting tahun 2022 yang diikuti oleh camat, kepala desa, dinas terkait dan PKK.
"Bukan saja tanggung jawab dari kepala daerah, petugas kesehatan maupun satu dinas, melainkan tugas bersama baik dari pemerintah maupun dinas terkait, tapi peran dari masyarakat dan keluarganya sangat penting," kata Bupati Natuna, Wan Siswandi secara virtual di ruang vidcon Kantor Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Rabu.
Ia mengatakan salah satu penyebab stunting salah satunya adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.
"Di era digitalisasi, lebih memilih sibuk beraktivitas di media sosial, sehingga kadang melupakan kebutuhan anak terhadap asupan gizi," ungkapnya.
Selain itu, kata Bupati ada beberapa hal yang menyebabkan angka stunting tidak kunjung menurun diantaranya pengasuhan bayi yang kurang baik, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, serta kurangnya akses keluarga terhadap makanan bergizi.
Ia berharap koordinasi ini dapat menyatukan satu pemikiran, niat dan tujuan semua pihak untuk serius menurunkan angka stunting di Natuna.
"Untuk itu saya meminta seluruh dinas terkait, kecamatan, dan desa untuk bersama-sama serius menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Natuna," tegas Bupati.
Sejauh ini, Ia mengapresiasi kinerja PKK Kabupaten Natuna yang telah turun secara langsung ke tingkat kecamatan dan desa untuk memberi pengarahan terhadap kewaspadaan serta pencegahan stunting di Kabupaten Natuna.
"Apa yang sudah dilakukan oleh PKK Kabupaten, hendaknya juga dilakukan terus menerus oleh PKK kecamatan maupun desa. Bukan itu saja, keseriusan camat serta kepala desa terkait stunting ini juga harus menjadi perhatian khusus, sehingga target penurunan stunting dapat kita capai," pintanya.
Sementara hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) stunting di Kabupaten Natuna pada tahun 2020 sebesar 11 persen dan terjadi peningkatan pada tahun 2021 sebesar 11,77 persen, sedangkan secara nasional Indonesia berada pada angka 17,8 persen.
"Untuk target secara nasional pada tahun 2024 angka stunting turun menjadi 14 persen," kata tenaga ahli stunting regional 1 Medan, Rizal Efendi.
Ia juga mengatakan bahwa penurunan angka stunting ini menjadi perhatian khusus oleh Presiden Jokowi.
"Benar apa yang disampaikan pak Bupati, hal ini merupakan tanggung jawab bersama, dan bukan saja semata-mata menjadi tugas dari pemerintah daerah," kata Rizal Efendi.
"Bukan saja tanggung jawab dari kepala daerah, petugas kesehatan maupun satu dinas, melainkan tugas bersama baik dari pemerintah maupun dinas terkait, tapi peran dari masyarakat dan keluarganya sangat penting," kata Bupati Natuna, Wan Siswandi secara virtual di ruang vidcon Kantor Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Rabu.
Ia mengatakan salah satu penyebab stunting salah satunya adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.
"Di era digitalisasi, lebih memilih sibuk beraktivitas di media sosial, sehingga kadang melupakan kebutuhan anak terhadap asupan gizi," ungkapnya.
Selain itu, kata Bupati ada beberapa hal yang menyebabkan angka stunting tidak kunjung menurun diantaranya pengasuhan bayi yang kurang baik, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, serta kurangnya akses keluarga terhadap makanan bergizi.
Ia berharap koordinasi ini dapat menyatukan satu pemikiran, niat dan tujuan semua pihak untuk serius menurunkan angka stunting di Natuna.
"Untuk itu saya meminta seluruh dinas terkait, kecamatan, dan desa untuk bersama-sama serius menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Natuna," tegas Bupati.
Sejauh ini, Ia mengapresiasi kinerja PKK Kabupaten Natuna yang telah turun secara langsung ke tingkat kecamatan dan desa untuk memberi pengarahan terhadap kewaspadaan serta pencegahan stunting di Kabupaten Natuna.
"Apa yang sudah dilakukan oleh PKK Kabupaten, hendaknya juga dilakukan terus menerus oleh PKK kecamatan maupun desa. Bukan itu saja, keseriusan camat serta kepala desa terkait stunting ini juga harus menjadi perhatian khusus, sehingga target penurunan stunting dapat kita capai," pintanya.
Sementara hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) stunting di Kabupaten Natuna pada tahun 2020 sebesar 11 persen dan terjadi peningkatan pada tahun 2021 sebesar 11,77 persen, sedangkan secara nasional Indonesia berada pada angka 17,8 persen.
"Untuk target secara nasional pada tahun 2024 angka stunting turun menjadi 14 persen," kata tenaga ahli stunting regional 1 Medan, Rizal Efendi.
Ia juga mengatakan bahwa penurunan angka stunting ini menjadi perhatian khusus oleh Presiden Jokowi.
"Benar apa yang disampaikan pak Bupati, hal ini merupakan tanggung jawab bersama, dan bukan saja semata-mata menjadi tugas dari pemerintah daerah," kata Rizal Efendi.
Komentar