Batam (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam Kepulauan Riau, menyarankan kepada pemerintah daerah setempat untuk mengoperasikan kembali pasar-pasar yang tidak berfungsi sebagai upaya menekan laju inflasi.
Anggota DPRD Kota Batam, Mochammat Mustofa mengatakan usulan ini muncul mengingat kegiatan operasi pasar murah belum efektif untuk menstabilkan harga.
"Jadi kalau inflasi naik tidak hanya operasi pasar murah aja. Saya salah satu yang tidak sepakat dengan operasi pasar murah, karena itu hanya sementara, kita tidak pernah membuat program yang berkelanjutan," kata Mustofa di Batam, Senin.
Baca juga:
Rayakan World Cleanup Day, pasukan merah Alfamart ikut bersih-bersih sampah di Batam
Kapolresta Barelang berikan hadiah untuk bocah korban penjambretan
Sebagai contoh, ia menjelaskan di Jakarta terdapat satu pasar yang dibangun dengan komposisi barang seperti pasar pada umumnya, namun harganya lebih murah 30 hingga 40 persen dari harga normalnya.
Menurut Mustofa, hal tersebut juga dapat dikembangkan di Kota Batam, sebagai salah satu upaya menekan angka inflasi daerah.
"Masyarakat yang beli dibatasi, untuk masyarakat menengah ke bawah. Jadi tidak mesti operasi pasar murah, dengan adanya pasar yang sudah lama, pasar yang sudah tidak aktif itu bisa kita gunakan kembali," ujar dia.
Selain itu, Mustofa juga menyampaikan agar pasar induk Kota Batam dapat di kelola secara penuh oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai pemangku kebijakan dalam pemantauan harga dan pasokan pangan.
"Ada pasar-pasar yang memang dipantau oleh pemerintah, saya berharap pasar induk yang dibangun itu nanti Disperindag sebagai stakeholder memantau harga di sana. Tidak boleh semua harga diserahkan di pasar," demikian Mustofa.
Baca juga:
BP Batam gandeng Universitas Hasanuddin kembangkan industri maritim dan pemberdayaan nelayan
Komentar