Petani Rumput Laut Keluhkan Hama Dingkis

id ikan dingkis, hama, petani, rumput laut, karimun

Petani Rumput Laut Keluhkan Hama Dingkis

Petani memperlihatkan rumput laut yang terkjena hama dingksi (Foto kepri.antaranews/Rusdianto)

Karimun (ANTARA News) - Petani rumput laut Tanjung Semoko, Pulau Sugie, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, mengeluhkan rendahnya kualitas panen akibat bibit yang disemai digerogoti ikan dingkis.

"Ikan dingkis menggerogoti rumput laut yang baru kami semai. Ikan tersebut muncul pada musim-musim tertentu dan sering bertepatan dengan musim semai," kata Jamain, petani rumput laut Tanjung Semoko, Minggu.

Jamain mengatakan, ikan dingkis kecil gemar memakan jari-jari rumput laut yang sedang tumbuh.

 "Hasil panen bulan lalu banyak yang rusak akibat digerogoti ikan itu. Meski penampung masih mau membelinya, namun kualitas dan kuantitasnya menjadi buruk," katanya.

Menurut dia, pada musim tanam bulan ini dia berencana akan memasang jaring untuk memagari areal pembudidayaan sehingga ikan tersebut tidak lagi menggerogoti bibit yang baru disemai.

 "Kami terpaksa memagarinya dengan jaring meski harus menambah biaya," kata dia.

Hal yang sama diungkapkan Budin, petani lainnya yang mengatakan ikan dingkis merupakan satu-satunya hama yang menjadi ancaman bagi budidaya rumput laut.

"Ikan dingkis datang pada musim-musim tertentu. Terutama saat ikan dingkis dewasa berkembang biak. Biasanya, yang suka memakan rumput lau adalah ikan dingkis kecil," katanya.

Ia mengaku secara rutin memeriksa bibit yang disemai pada pagi dan sore di areal budidaya.

"Pemeriksaan rutin itu juga untuk memastikan bahwa bibit yang kami semai tidak hanyut diseret air laut," katanya.

 Dijelaskannya, proses penanaman bibit dilakukan dengan mengikat setiap bibit pada seutas tali.

Tali tersebut, lanjut dia, ditancapkan pada dasar laut dan diapungkan dengan beberapa botol bekas air mineral.

"Dalam satu kali tanam, sedikitnya kami menyemai 6,5 ton bibit pada 100 utas tali.

Setiap 4 utas tali, kata dia, hasil panen bisa mencapai 68 kilogram rumput laut kering.

 Lamanya penanaman, kata dia, membutuhkan waktu 44 hari yang kemudian dilanjutkan dengan proses pengeringan.

"Harga jual kepada penampung yang berlaku saat ini Rp7.500/kilogram," jelasnya.
Dalam satu kali panen, dia mengaku mendapatkan penghasilan kotor antara Rp9 juta-Rp10 juta.

"Keuntungan bersih sekitar Rp6 juta. Namun, akibat ikan dingkis, kadang-kadang keuntungan bersih hanya Rp4 juta-Rp5 juta," katanya./(Z003/Btm1)
   

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE