China hentikan publikasi data COVID-19

id lonjakan covid china,china kewalahan,omicron bf.7,beijing omicron,data nhc,data covid china

China hentikan publikasi data COVID-19

Arsip - Tenaga kesehatan merawat seorang pasien di sebuah klinik demam di RS Shengjing Universitas Kedokteran China di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, Kamis (15 /12/2022). (ANTARA FOTO/Xinhua/Yang Qing/wsj)

Beijing (ANTARA) - Otoritas kesehatan di China mulai Minggu (25/12) tidak lagi menyiarkan data terbaru kasus COVID-19, sementara foto paru-paru pasien yang terjangkit penyakit itu viral di media sosial.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) China akan merilis berbagai hal terkait COVID-19 untuk kepentingan penelitian dan pengayaan referensi, menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).

Keputusan untuk menghentikan publikasi data COVID-19 muncul di tengah keraguan tentang keandalan data yang dikeluarkan otoritas China ketika jumlah kasus melonjak setelah pembatasan-pembatasan ketat tiba-tiba diperlonggar, menurut laporan Reuters.

Sementara itu, beberapa foto hasil CT scan pasien COVID-19 di Kota Beijing dan Provinsi Hebei menjadi viral di sejumlah media sosial China sejak Sabtu (24/12). Foto-foto itu menunjukkan adanya bercak putih pada paru-paru pasien.

Beberapa unggahan mengatakan bahwa bercak putih itu bukan disebabkan oleh varian Omicron, tetapi varian asli yang terdeteksi di Wuhan.

Foto-foto itu memicu kekhawatiran dan kepanikan di tengah masyarakat.

Menurut penelitian terhadap beberapa kasus COVID-19, salah satu hasil pemindaian CT adalah munculnya ground glass opacity (GGO), kondisi abnormal pada paru-paru yang ditandai dengan area berwarna putih atau abu-abu.

Dalam kondisi normal, hasil CT scan paru-paru tampak berwarna hitam.

Otoritas kesehatan di Beijing mengatakan bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi sejak November didominasi oleh subvarian BF.7.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China setop publikasi data COVID-19, foto bercak putih paru-paru viral

Pewarta :
Editor: Nikolas Panama
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE