Melihat atraksi pukul sapu lidi di Negeri Mamala

id Festival budaya ,Atraksi pukul sapu lidi mamala,Tradisi maluku,7 syawal di maluku

Melihat atraksi pukul sapu lidi di Negeri Mamala

Atraksi pukul sapu lidi di Negeri Mamala, Leihitu, Maluku Tengah, Sabtu (29/4/2023). ANTARA/Winda Herman

Ambon (ANTARA) - Sebanyak 80 pemuda Negeri Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah terlibat menjadi peserta atraksi pukul sapu lidi di Mamala. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang digelar sudah secara turun-temurun.

“Ini adalah tradisi tahunan kita yang sudah dijalankan sejak turun-temurun. Kali ini, diikuti 80 pemuda,” kata Ketua panitia, Nawawi Lestaluhu usai atraksi, di Ambon, Sabtu.

Tradisi pukul sapu lidi ini digelar setiap 7 Syawal atau 7 hari setelah lebaran Idul Fitri dikarenakan masyarakat Mamala pada umumnya setelah satu syawal, melanjutkan puasa sunnah hingga enam hari syawal.

Ia mengaku, di tahun-tahun sebelumnya, ada yang ikut hanya sebanyak 60 pemuda saja. “Kadang ada yang ikut 60 orang ada juga 80 orang. Kalau sekarang yang ikut 80 orang. Penentuan berapa banyaknya tergantung hasil rapat kita,” terangnya.

Ia berhadap, tradisi ini dapat menjadi perhatian serius dari pemerintah untuk dipromosikan hingga ke mancanegara.

“Kami butuh perhatian dari pemerintah agar atraksi ini lebih dikenal luas di mancanegara. Kita butuh dukungan moril maupun materil,” ucap Lestaluhu.

Sementara itu, salah satu peserta terlibat atraksi pukul sapu lidi, Gibran Nugraha Malawat yang baru pertama kali terlibat, ini mengaku pukul sapu lidi yang dipukul lawan mainnya ini terasa sangat sakit.

Saat atraksi dimulai, ia mengaku cukup menahan sakit saat dipukul dengan sapu lidi oleh lawan mainnya.

“Rasanya sakit, sangat perih,” kata Gibran.

Meski begitu, ia mengaku akan tetap mengikuti atraksi yang sudah menjadi tradisi negeri setempat ini pada tahun berikutnya.

Pasalnya, atraksi ini cukup menguji adrenalin khususnya bagi pemuda di negeri setempat.

“Biar pun sakit tapi tahun depan saya tetap ikut. Ini kemauan saya sendiri sebagai anak Negeri Mamala,” ungkapnya.

Pemain sepak bola asal tim Barito Putera, Buyung Ismu Lessy menjadi salah satu peserta pada atraksi pukul manyapu di negeri (desa) Mamala, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

"Saya senang sekali bisa jaga tradisi, insha Allah tahun depan saya ikut lagi, memang sakit, tapi ada minyak Mamala, satu, dua hari lagi biasanya sembuh," ucapnya di Ambon, Sabtu.

Meski sudah menjadi pesepakbola terkenal, Buyung yang merupakan putra kelahiran Mamala, tak segan mengikuti setiap rangkaian atraksi yang dilakoni.

Berbeda dengan sepak bola, kali ini Buyung harus merelakan tubuhnya disabet batang lidi yang cukup tebal untuk melestarikan adat negerinya.

Pukul manyapu atau pukul sapu lidi sendiri biasa dipentaskan setiap tahunnya pada tujuh hari setelah Idul Fitri.

Dalam pementasannya puluhan pemuda bertelanjang dada dan mengenakan pengikat kepala serta membawa segenggam penuh lidi tebal.

Mereka saling berhadapan kemudian saling menyabetkan lidi tersebut ke badan hingga waktu yang ditentukan.

Setiap sabetan demi sabetan pun diterima tanpa ekspresi wajah kesakitan sama sekali.

Menurut sejarahnya, Pukul Manyapu dimulai sejak abad ke-16 dibawah pimpinan Upu Latu Liu atau raja negeri tersebut.

Usai disabet, Buyung Ismu pun melanjutkan prosesi pengolesan minyak Mamala untuk menyembuhkan luka bekas sabetan lidi di tubuhnya.

"Badan saya sampai gemetar menerima sebetan demi sabetan," katanya.

Tradisi Pukul Manyapu adalah salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas menangnya para umat muslim berpuasa selama bulan ramadan.

Tak hanya di Mamala, negeri tetangga yaitu Morela pun melakukan tradisi yang sama di hari yang sama pula.

Pukul manyapu pun tak hanya sekedar tradisi biasa bagi para warga. Kegiatan itu juga selalu dinantikan oleh seluruh masyarakat Pilau Ambon hingga turis lokal maupun mancanegara setiap tahunnya.

Otomatis tradisi tersebut juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi negeri Mamala dan Morela.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 80 pemuda Negeri Mamala terlibat jadi peserta atraksi pukul sapu lidi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE