Tanjungpinang (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti menyebut Pulau Penyengat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), merupakan aset berharga yang harus dijaga dan dikelola dengan baik.
"Pulau Penyengat jadi destinasi wisata yang terkenal akan sejarah dan budaya Melayu di Kepri," kata Amalia Adininggar saat berkunjung ke Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepri, Sabtu.
Menurutnya, Pulau Penyengat memiliki jejak sejarah peradaban Kerajaan Melayu dan historis asal muasal bahasa Indonesia.
Dengan warisan budaya dan nilai sejarahnya ini, katanya, pulau tersebut menjadi destinasi wisata unggulan bagi para wisatawan Nusantara dan mancanegara.
"Bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai daya alam yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Menurutnya, Tanjungpinang memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan wisata sejarah dan religi yang menarik serta berkelanjutan.
Ia juga mengaku bangga dan terkesan dengan upaya bersama yang dilakukan Pemkot Tanjungpinang dan Pemprov Kepri dalam mengembangkan destinasi wisata Pulau Penyengat.
"Bappenas akan terus mendukung pengembangan pariwisata di kota ini," ucap Amalia.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri menyampaikan kunjungan Deputi Bappenas ke Penyengat merupakan kesempatan yang berharga.
Ia berharap pemkot dan pemerintah pusat dapat berkolaborasi mengembangkan pariwisata sehingga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi destinasi wisata dan masyarakat di Tanjungpinang.
"Melalui kunjungan ini, semoga membawa harapan besar bagi kemajuan pariwisata dan perekonomian masyarakat di Tanjungpinang," ujar Nazri.
Ia berharap dengan dukungan penuh Bappenas dan kerja sama semua pihak, pariwisata Tanjungpinang, terutama Pulau Penyengat dapat menjadi daya tarik utama wisatawan yang membanggakan dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Sekilas, Pulau Penyengat terletak di seberang pusat Kota Tanjungpinang. Konon, Pulau Penyengat merupakan hadiah pernikahan dari Sultan Mahmud untuk sang istri, istrinya Engku Putri Raja Hamidah pada tahun 1805.
Untuk sampai ke sini, pengunjung tinggal menaiki kapal motor (pompong) selama sekitar 10 menit dari pelantar Penyengat di Tanjungpinang, dengan ongkos Rp9 ribu per orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bappenas sebut Pulau Penyengat di Kepri aset berharga harus dijaga
Berita Terkait
Pemkab Natuna ajak masyarakat untuk lestarikan budaya menganyam tikar
Jumat, 17 Mei 2024 10:53 Wib
Pemprov Kepri peningkatan fasilitas pelabuhan roro pulau terluar
Kamis, 16 Mei 2024 7:00 Wib
Tim SAR temukan jasad korban bunuh diri di Pulau Kasu
Rabu, 15 Mei 2024 14:56 Wib
Sandra Dewi diperiksa terkait kepemilikan aset
Rabu, 15 Mei 2024 13:32 Wib
Pemprov Kepri usul enam proyek strategis melalui Musrenbangnas 2024
Rabu, 15 Mei 2024 12:45 Wib
DJP Kepri sita aset wajib pajak Rp2 miliar
Rabu, 8 Mei 2024 14:55 Wib
Pemprov Kepri salurkan bantuan Rp15 miliar untuk tiga kecamatan di Natuna
Selasa, 7 Mei 2024 15:14 Wib
PLN tambah satu unit mesin PLTD untuk Pulau Bunguran-Natuna
Senin, 6 Mei 2024 17:54 Wib
Komentar