Batam (ANTARA) - Wali Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Rudi mengimbau masyarakat agar cerdas dan bijak dalam memilih tontonan sesuai dengan kategori usia.
Ia menjelaskan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat berpengaruh besar terhadap peredaran dan pertunjukan film yang saat ini tidak hanya disaksikan melalui layar bioskop dan televisi, tetapi juga dapat diakses melalui internet, platform digital, dan media sosial.
"Akan sangat mudah masyarakat mengakses tontonan tanpa dibatasi tempat maupun waktu, sehingga kecerdasan dalam memilih tontonan harus terus disosialisasikan ke masyarakat," ucap Rudi di Batam, Selasa.
Untuk menguatkan fungsi literasi masyarakat dalam aspek perfilman, Lembaga Sensor Film pada tahun 2021 mencanangkan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri yaitu gerakan memilah dan memilih tontonan sesuai dengan klasifikasi usia.
"Ini langkah penguatan literasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilah dan memilih tontonan," katanya.
Rudi mengapresiasi adanya sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri tersebut di Batam, sehingga masyarakat mendapatkan pendidikan dan pengetahuan terhadap film, melalui penguatan fungsi literasi.
"Dengan begitu, masyarakat memiliki kepedulian dan kesadaran untuk menonton film sesuai dengan klasifikasi usia dan peruntukannya," kata Rudi.
Ia menambahkan penyensoran film merupakan amanat dari Undang Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, yaitu setiap film yang akan diedarkan dan pertunjukan wajib mendapatkan surat tanda lulus sensor dari Lembaga Sensor Film.
"Ini untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif dari apa yang ditonton," ujarnya.
Komentar