DPRD Kepri minta Pemda cari solusi turunkan harga tiket kapal Tanjungpinang-Singapura

id Tiket kapal

DPRD Kepri minta Pemda cari solusi turunkan harga tiket kapal Tanjungpinang-Singapura

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Rudy Chua. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rudy Chua, menyatakan pemerintah daerah (Pemda) setempat perlu mencari solusi untuk menurunkan harga tiket kapal penyeberangan Tanjungpinang - Singapura guna meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).

Menurut dia, tingginya harga tiket kapal menjadi pemicu berkurangnya minat wisman dari Singapura untuk datang berkunjung ke Tanjungpinang pada tahun 2023.

"Kita sangat bergantung dengan kunjungan wisman Singapura. Tahun lalu ada 100 ribu yang datang ke Tanjungpinang, tapi tahun ini sangat minim," kata Rudy Chua di Tanjungpinang, Senin.

Rudy menyebut saat ini harga tiket kapal pulang dan pergi rute Tanjungpinang - Singapura hampir Rp1 juta per orang. Padahal sebelum pandemi COVID-19 harganya hanya sekitar Rp480 ribu per orang.

Dia mengaku sudah pernah menyampaikan persoalan tingginya harga tiket itu kepada Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, namun belum menghasilkan solusi karena pemerintah daerah tidak punya kewenangan melakukan intervensi terhadap harga tiket kapal jalur pelayaran internasional.

"Walau bagaimanapun, pemerintah harus mencari solusi dengan memanggil konsorsium kapal ferry Tanjungpinang-Singapura, karena ini jadi kendala besar untuk memenuhi target 2 juta wisman ke Kepri tahun 2023," ungkapnya.

Menurut Rudy Chua upaya pemerintah daerah dalam hal menata objek wisata di Tanjungpinang sejauh ini juga akan sia-sia, karena tak ada wisman yang mau berkunjung imbas mahalnya harga tiket kapal tujuan Singapura atau sebaliknya.

Beruntung, lanjut dia, masih ada wisatawan nusantara berkunjung ke Tanjungpinang, seperti dari Jakarta, Medan, hingga Pekan Baru. Namun demikian, mereka tidak langsung ke Tanjungpinang, melainkan datang berwisata dan menginap ke Kabupaten Bintan.

"Mereka ke Tanjungpinang cuma untuk jalan-jalan satu hari penuh, setelah itu balik lagi ke Bintan. Tapi paling tidak tetap berdampak pada ekonomi UMKM, karena mereka ke sini pasti makan dan berbelanja," ujar Rudy Chua.

Rudy berharap pemda segera menemukan solusi untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Tanjungpinang yang selama ini memang didominasi warga Singapura.

Sementara, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad berharap operator kapal ferry Tanjungpinang-Singapura dapat melakukan upaya penyesuaian harga tiket kapal untuk meningkatkan kunjungan wisman ke daerah setempat.

Ia khawatir jika harga tiket kapal tidak turun, maka wisman Singapura enggan ke Tanjungpinang dan memilih tempat tujuan wisata yang lebih murah, seperti Johor, Malaysia.

"Tahun lalu, kita juga sudah pernah menyurati operator kapal agar menurunkan tarif tiket kapal Tanjungpinang-Singapura. Semoga ini segera direalisasikan demi menggeliatkan kembali pariwisata kita setelah terpuruk imbas pandemi COVID-19," ucap Ansar.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE