Tanjungpinang (ANTARA News) - Seorang nelayan di Desa Teluk Bakau, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, La Ade, digulung angin puting beliung sejauh 5 meter dengan ketinggian sekitar 2 meter, Jumat siang.
"Saya merasa seperti berada di dalam pesawat, namun sulit bergerak. Saya benar-benar ketakutan," ujar La Ade.
La Ade disambar angin puting beliung di belakang rumahnya ketika hendak memasukkan ikan ke dalam ember.
Ia berada dalam pusaran angin puting beliung dengan ketinggian sekitar 2 meter hanya sekitar 5 detik kemudian terhempas ke tanah, tidak jauh dari toilet rumahnya.
"Pinggang saya terasa sedikit sakit," katanya.
Ia menceritakan peristiwa mengerikan itu kepada Wakil Bupati Bintan, Khazalik dan Camat Gunung Kijang, Deki Iskandardinata, yang mengunjungi korban angin puting beliung.
"Saya baru pertama kali mengalami dan melihat kejadian ini. Mengerikan," ungkap La Ade.
Peristiwa yang dialami La Ade disaksikan oleh Petrus. Namun Petrus tidak berani membantunya.
"Saya ketakutan. Ikan dan panah milik La Ade tercampak saat angin puting beliung menyambarnya," kata Petrus.
Setelah menggulung La Ade, angin puting beliung menerjang rumah La Ade. Selain itu, angin puting beliung juga merusak rumah milik tetangga La Ade yaitu Petrus, Atan Rajali, Asiang dan Siti Iskandariah.
Sebagian atap rumah mereka rusak akibat angin puting beliung.
Wakil Bupati Bintan, Khazalik, mengatakan, pemerintah akan menginventarisasi kerugian warga akibat angin puting beliung.
"Kami akan membantu korban secepatnya," kata Khazalik.
(ANT-NP/Btm1)
Komentar