Belitung (ANTARA) - Warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Belitung, menggelar tradisi Cheng Beng atau sembahyang kubur untuk menghormati para leluhur yang telah pergi mendahului.
"Kegiatan Cheng Beng merupakan sebuah penghormatan kepada para leluhur yang telah pergi mendahului," kata Tokoh Masyarakat Tionghoa Belitung Ayie Gardiansyah, Jumat.
Perayaan Cheng Beng yang dimulai pada 1 Maret hingga 4 April, diisi kegiatan persembahyangan di perkuburan leluhur masing-masing.
Dalam perayaan Cheng Beng, kata dia melanjutkan, warga keturunan Tionghoa yang berada di luar daerah pulang ke Belitung guna melakukan ziarah ke makam leluhur.
Sebelum dimulainya kegiatan persembahyangan Cheng Beng, biasanya pihak keluarga akan melakukan kegiatan "cuci kubur" atau membersihkan perkuburan.
"Kegiatan cuci kubur ini bisa mendatangkan potensi ekonomi bagi masyarakat yang berada di sekitar komplek perkuburan," kata dia.
Dalam kegiatan persembahyangan Cheng Beng yang biasanya dilakukan pada waktu subuh, pihak keluarga membawa aneka sajian dan persembahan untuk kegiatan persembahyangan sambil memanjatkan doa bersama-sama.
"Sembahyang Cheng Beng dilakukan pada waktu subuh dan biasanya komplek perkuburan ini penuh, ramai oleh peziarah," kata dia.
Berita Terkait
14 nelayan Kepri ditahan aparat maritim Malaysia
Sabtu, 27 April 2024 19:33 Wib
216 rumah terendam banjir di Banten
Sabtu, 27 April 2024 15:09 Wib
Gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo
Sabtu, 27 April 2024 13:29 Wib
Prabowo dan Gibran tidak hadir di halalbihalal PKS
Sabtu, 27 April 2024 10:08 Wib
Surya Paloh membuka potensi usung Anies di pilkada DKI
Sabtu, 27 April 2024 9:46 Wib
Real Madrid kokoh di puncak klasemen setelah tekuk Real Sociedad di pekan ke-33
Sabtu, 27 April 2024 9:00 Wib
Ribuan pendaftar calon polisi ikut tes kesehatan di Mapolda Riau
Sabtu, 27 April 2024 8:13 Wib
KPK tetapkan dua orang tersangka baru dalam kasus korupsi di PT Amarta Karya
Sabtu, 27 April 2024 7:18 Wib
Komentar