Belitung (ANTARA) - Warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Belitung, menggelar tradisi Cheng Beng atau sembahyang kubur untuk menghormati para leluhur yang telah pergi mendahului.
"Kegiatan Cheng Beng merupakan sebuah penghormatan kepada para leluhur yang telah pergi mendahului," kata Tokoh Masyarakat Tionghoa Belitung Ayie Gardiansyah, Jumat.
Perayaan Cheng Beng yang dimulai pada 1 Maret hingga 4 April, diisi kegiatan persembahyangan di perkuburan leluhur masing-masing.
Dalam perayaan Cheng Beng, kata dia melanjutkan, warga keturunan Tionghoa yang berada di luar daerah pulang ke Belitung guna melakukan ziarah ke makam leluhur.
Sebelum dimulainya kegiatan persembahyangan Cheng Beng, biasanya pihak keluarga akan melakukan kegiatan "cuci kubur" atau membersihkan perkuburan.
"Kegiatan cuci kubur ini bisa mendatangkan potensi ekonomi bagi masyarakat yang berada di sekitar komplek perkuburan," kata dia.
Dalam kegiatan persembahyangan Cheng Beng yang biasanya dilakukan pada waktu subuh, pihak keluarga membawa aneka sajian dan persembahan untuk kegiatan persembahyangan sambil memanjatkan doa bersama-sama.
"Sembahyang Cheng Beng dilakukan pada waktu subuh dan biasanya komplek perkuburan ini penuh, ramai oleh peziarah," kata dia.
Berita Terkait
Polisi periksa remaja yang lakukan penusukan ayah di Jaksel secara bertahap
Senin, 2 Desember 2024 7:07 Wib
RealMadrid bayangi Barcelona di klasemen usai menang 2-0 lawan Getafe
Senin, 2 Desember 2024 5:42 Wib
Begini kondisi ibu yang ditusuk anaknya di Jaksel
Minggu, 1 Desember 2024 13:33 Wib
Pemkot Batam tingkatkan literasi digital bagi masyarakat
Minggu, 1 Desember 2024 9:17 Wib
KONI berkomitmen tingkatkan kualitas PON pada Rakornas di Kepri
Minggu, 1 Desember 2024 9:04 Wib
Barcelona kalah di kandang, Atletico pesta gol
Minggu, 1 Desember 2024 8:25 Wib
BPBD Tanjungpinang siagakan TRC guna antisipasi bencana di musim hujan
Minggu, 1 Desember 2024 7:55 Wib
2.193 PPPK di Batam siap ikuti seleksi kompetensi dasar
Minggu, 1 Desember 2024 7:38 Wib
Komentar