Pemkot Batam beri insentif ke kelompok tani agar mandiri

id kepri batam,pulau 3T ,pulau pemping,dinas kp2,pertanian ketahanan pangan,poktan,kelompok tani,daerah 3t,petani cabai

Pemkot Batam beri insentif ke kelompok tani agar mandiri

Dinas KP2 Batam Bidang Kelembagaan dan Penyuluhan Kota Batam, Kepri, Siti Nurbaya sedang melihat perkembangan tanaman cabai hasil KWT di Pulau Pemping. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam, Kepri (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP2) Kota Batam, Kepulauan Riau, memberikan dukungan berupa insentif kepada kelompok tani (poktan) di 12 kecamatan dengan harapan kelompok-kelompok ini dapat melakukan kegiatan usaha secara mandiri.

Pelaksana Pengelola Program Penyuluhan Dinas KP2 Kota Batam Siti Nurbaya menjelaskan bahwa bantuan diberikan pada awal untuk setiap poktan, termasuk Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Kami beri bantuan yang mencakup dana awal, media tanam serta bimbingan dan penyuluhan untuk memulai aktivitas tani. Lalu akan kami monitor terus progresnya seperti apa dan melihat jika poktan terus berjalan,” kata Siti Nurbaya di Batam, Rabu.

Bantuan yang diberikan memiliki skema pemberian bergilir agar setiap kelompok mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang.

“Kami menganggarkan bantuan setiap tahun, tapi bergilir, jadi tidak semua kelompok bisa mendapat bantuan setiap tahun. KWT yang aktif dan mandiri bisa diajukan kembali untuk pendampingan di tahun berikutnya,” ujarnya.

Sesuai data yang ada di Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan), Dinas KP2 mencatat kelompok tani di setiap kecamatan, dengan jumlah poktan terbanyak di Galang (66 kelompok), Sei Beduk (38 kelompok), dan Sagulung (28 kelompok).

Baca juga: Dinas KP2 Batam dorong program penganekaragaman pangan untuk KWT

Di Kecamatan Belakangpadang, tercatat ada 15 poktan yang tersebar di pulau-pulau, termasuk Pulau Pemping yang memiliki dua KWT, satunya sudah berjalan selama setahun.

Ketua KWT Pemping Bersemi Sariah mengatakan bahwa kegiatan KWT sudah membantu secara ekonomi untuk mencukupi bahan pangan pokok.

“Kami sudah berjalan selama satu tahun dan uang yang didapatkan dari penjualan balik lagi untuk menanam cabai, jadi terus berputar di situ,” katanya.

Menurut Kepala Dinas KP2 Batam Mardanis, program ini memang tidak bisa dipaksakan, tetapi tetap akan dijalani oleh dinas untuk memberdayakan petani dan ibu-ibu rumah tangga.

“Bertani itu bukan sesuatu yang bisa dipaksakan, karena tidak semua orang punya hobi bertani. Program pemerintah bertujuan untuk mendukung yang memang minat sehingga mereka bisa bertahan dan berkembang secara mandiri,” tutupnya.

Baca juga: Pemkot Batam galakkan penanaman cabai di daerah 3T

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE