Tanjungpinang (ANTARA) - Sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) Tionghoa ikut merayakan Imlek 2576 Kongzili dari dalam Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) dengan penuh khidmat dan meriah.
Kasubsi Registrasi Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang Iswandi bersama jajaran pengamanan turut hadir dan mengawasi langsung jalannya acara perayaan Imlek tersebut.
"Melalui perayaan Tahun Baru Imlek ini, kami memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk merayakan tradisi mereka, sekaligus mempererat hubungan antarsesama dengan semangat kebersamaan dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan," kata Iswandi di Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang, Rabu.
Dalam kegiatan tersebut, katanya, warga binaan Tionghoa melakukan ritual sembahyang Imlek di dalam Lapas sebagai bentuk ungkapan syukur atas rezeki dan keselamatan yang diberikan Tuhan sekaligus untuk memohon kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Rangkaian kegiatan sembahyang dimulai dengan penghormatan kepada leluhur, di mana warga binaan Tionghoa melakukan ritual membakar kertas kuning emas dan putih yang biasa disebut "membakar uang".
Ritual tersebut dipercaya sebagai cara untuk mengirimkan doa dan harapan kepada leluhur, dengan harapan bahwa doa-doa yang terkandung dalam kertas yang terbakar akan terbang menuju langit dan sampai ke hadapan Tuhan.
Dalam kepercayaan warga Tionghoa, alam semesta terbagi menjadi beberapa lapisan dengan alam langit yang merupakan tempat tertinggi dan para dewa dan dewi bersemayam.
"Oleh karena itu, mereka meyakini bahwa setiap jiwa yang telah meninggal akan menuju ke alam baka, dan doa-doa yang dipanjatkan melalui ritual ini diharapkan sampai kepada leluhur mereka," ujarnya.
Selain itu, pada perayaan Imlek 2025 petugas Lapas bersama warga binaan Tionghoa turut menyantap hidangan khas Imlek guna memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan satu sama lainnya.
Komentar