Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menekankan pentingnya peran bidan dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
“Berdasarkan data dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK), saat ini Batam memiliki 1.229 tenaga kebidanan, dengan 339 orang di antaranya bertugas di 21 puskesmas,” kata Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi saat dihubungi di Batam, Senin.
Namun, jumlah ini masih jauh dari target nasional. Berdasarkan rasio yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, yakni dua bidan per 1.000 penduduk, Batam seharusnya memiliki 2.684 bidan untuk melayani total populasi 1.342.038 jiwa.
“Artinya kita masih kekurangan sekitar 1.455 bidan untuk memenuhi standar ideal. Ini menjadi tantangan sekaligus perhatian kami dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama untuk ibu dan anak,” ujar Didi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa bidan di puskesmas memiliki peran strategis dalam edukasi dan pencegahan stunting.
Baca juga: Disdik Batam akan tuntaskan penempatan siswa belum tertampung SPMB
Tugas mereka meliputi penyuluhan gizi, pemberian informasi tentang ASI eksklusif dan makanan pendamping, serta praktik hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada ibu hamil, menyusui, dan keluarga balita.
Ia mengatakan bahwa tenaga bidan juga aktif dalam memantau pertumbuhan anak melalui pengukuran berat dan tinggi badan secara rutin, serta memberikan layanan kehamilan terpadu, suplemen gizi, dan konseling keluarga berencana.
“Pengukuran ini sangat penting karena data akan dikumpulkan tiap triwulan dengan target 80 persen balita yang diukur,” kata dia.
Pendampingan intensif juga dilakukan selama periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, yang merupakan fase krusial dalam pencegahan stunting.
Selain itu, lanjutnya, bidan juga berperan dalam intervensi gizi, pemberian makanan tambahan (PMT), imunisasi, dan pencatatan data stunting secara digital melalui sistem elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
Baca juga: Gubernur Kepri: Olahraga golf berpotensi jadi daya tarik wisatawan
“Edukasi dan kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menciptakan kesadaran kolektif dalam mencegah stunting. Kami berharap semua pihak terus memperkuat sinergi agar Batam bisa bebas stunting,” tutur Didi.
Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang gabungkan empat SMP jadi hanya dua sekolah
BPJS Kesehatan Batam: 24 rumah sakit layani peserta JKN
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Batam tekankan pentingnya peran bidan dalam pencegahan stunting
Komentar