Gen Z Batam nilai talkshow GMP soal wastra beri wawasan baru untuk berbusana

id Kepri,batam ,bank indonesia,wastra,talkshow,gebyar melayu pesisir ,GMP,2025

Gen Z Batam nilai talkshow GMP soal wastra beri wawasan baru untuk berbusana

Perancang busana Indonesia Ivan Gunawan (kedua kiri) dalam talkshow bertajuk “Wastra Ready To Wear” dalam Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2025 di One Batam Mall (21/8/2025) (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Generasi Z, atau sering disingkat Gen Z di Kota Batam menilai talkshow dalam acara Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Kepri, yang mengangkat soal wastra (kain tradisional) memberikan wawasan baru untuk berbusana keseharian.

Salah satu peserta talkshow GMP 2025 Seren Nadia di Batam, Kamis mengatakan kesempatan tersebut merupakan pengalaman pertamanya mengikuti diskusi tentang wastra.

Ia merasa mendapat banyak ilmu baru mengenai ragam motif wastra dan bisa menjadi peluang usaha yang bisa dikembangkan.

“Lewat GMP ini jadi makin banyak wawasan juga, dan sebenarnya kalo misalnya wastra bisa diaplikasikan untuk busana berpakaian keseharian itu keren banget. Batik, wastra dimodel-modelin oke banget. Jadi jangan malu pakai wastra,” kata Seren.

Menurutnya, melalui kegiatan GMP bukan hanya memberikan wawasan baru tentang kain tradisional, tetapi juga mendorong generasi muda untuk lebih percaya diri menggunakan wastra dalam kehidupan sehari-hari.

“Harapan saya, jangan hilangkan nilai sejarah budaya yang ada di wastra. Kalau desainer ingin mencoba konsep baru, tetap pertahankan nilai budayanya karena itu identitas kita,” ujarnya.

Peserta lainnya dalam kegiatan talkshow GMP 2025, Ime juga menilai kegiatan ini menjadi wadah bagi para pelaku usaha busana, hingga generasi muda untuk mengetahui dan menambah ilmu soal wastra sehingga bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berbusana ataupun dalam mendesain busana.

“Dan memang aku juga udah beberapa tahun sejak 2022 lalu membiasakan diri memakai wastra sebagai baju kasual, bukan hanya baju. Tapi ya memang kainnya itu bisa jadi luaran, bisa jadi bawahan, bahkan baju dalaman. Banyak banget kreatifitas yang bisa kita pakai hanya dari wastra,” kata Ime.

Ia mengatakan generasi muda perlu memahami filosofi di balik setiap motif agar tidak salah dalam penggunaannya.

“Misalnya, batik yang biasanya dipakai untuk berkabung jangan sampai digunakan ke acara pernikahan hanya karena terlihat keren. Setiap motif punya cerita dan nilai historis yang perlu kita pelajari,” ujar dia.

Salah satu narasumber dalam talkshow “Wastra Ready To Wear” GMP 2025, Ivan Gunawan mengatakan dalam dunia fashion penggunaan wastra sudah sangat diminati baik dalam kegiatan formal maupun non formal.

Dalam kesempatan tersebut ia juga mendorong agar para pengrajin kain atau pengrajin busana bisa mengulik kain atau bahan material wastra yang bisa “go nasional”.

“Karena satu bahan, satu materi bisa kelihatan keren kalau sudah bisa sampai Jakarta, dan kalau dipakai keren. Kalau kita berkegiatan dan pakai kain Kepri itu keren banget sih,” kata Ivan.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE