Polisi selidiki dugaan keracunan MBG di SMPN 2 Karimun

id makan bergizi gratis, polda kepri, polres karimun, keracunan MBG, kabupaten karimun, kepri

Polisi selidiki dugaan keracunan MBG di SMPN 2 Karimun

Sejumlah siswa di SMP Negeri 8 Kota Batam, Kepulauan Riau, mengembalikan ompreng (food tray) kepada sekolah, Kamis (25/9/2025). (ANTARA/Laily Rahmawaty.)

Batam (ANTARA) - Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Irjen Pol. Asep Safrudin mengatakan jajarannya tengah menyelidiki dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa di SMP Negeri 2 Kabupaten Karimun.

“(Kasus keracunan) sedang dalam proses penyelidikan oleh Polres Karimun,” kata Asep dikonfirmasi di Batam, Kamis.

Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti sejumlah siswa mengalami sakit perut usai mengkonsumsi makanan MBG hingga dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Sebelumnya, personel Samapta Polres Karimun membantu mengevakuasi sejumlah siswa SMP Negeri 2 Karimun yang diduga keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Kamis pagi.

Baca juga: Siswa SMPN 2 Karimun diduga keracunan MBG, Polres bantu evakuasi

Kejadian terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, sejumlah siswa mengeluh sakit perut usai mengkonsumsi MBG di SMP Negeri 2 Karimun.

Hingga siang jumlah siswa yang dibawa ke Puskesmas Tanjung Balai dan RSUD Muhammad Sani sebanyak 14 orang.

Sebanyak 507 paket MBG didistribusikan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karimun Sungai Lakam I.

“Keterangan wakil kepala sekolah awalnya empat siswa yang sakit dan segera dibawa ke UKS,” kata Kasat Samapta Polres Karimun AKP Rizal Rahim,

Melihat jumlah siswa yang mengeluh sakit perut bertambah, pihak sekolah lalu menghubungi tenaga medis. Sekitar pukul 11.30 WIB, ambulans Puskesmas Tanjung Balai tiba, dibantu personel Samapta Polres Karimun untuk mengevakuasi siswa.

Baca juga: RSUD Natuna libatkan publik untuk tingkatkan pelayanan

Petugas kesehatan bersama aparat juga melakukan pengambilan sampel makanan yang terdiri atas nasi putih, telur, tempe, acar, dan buah semangka untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dia mengatakan saat ini empat siswa sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan 10 siswa lainnya masih menjalani perawatan di Puskesmas Tanjung Balai dan RSUD Muhammad Sani.

Rizal menambahkan, dalam kejadian ini, personel Samapa Polres Karimun ikut mendampingi tim kesehatan untuk mengambil sampel makanan.

“Kami juga ikut mendampingi pengambilan sampel makanan agar penyebab pasti segera diketahui,” kata Rizal.

Baca juga:
Hipertensi jadi masalah kesehatan utama di Batam

BGN optimistis targetkan 120 dapur SPPG di Batam tercapai di tahun 2025

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE