Pemkot Batam beri insentif 6.514 pengurus keagamaan

id kepri batam,ipmb,tokoh agama,pemkot batam

Pemkot Batam beri insentif 6.514 pengurus keagamaan

Pemberian insentif secara simbolis kepada anggota IPMB oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra di Batam, Kepri, Senin (27/10/2025). ANTARA/HO-Diskominfo Batam

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memberikan insentif kepada 6.514 pengurus keagamaan, seperti mubaligh, imam dan pendeta yang tersebar di berbagai lembaga dan organisasi keagamaan di kota itu.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdako Batam Syukri Ilyas menyebutkan bahwa penerima insentif terdiri atas empat kelompok, yakni Badan Musyawarah Guru Al Quran (BMGQ), Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM), Persatuan Mubaligh Batam (PMB) dan Ikatan Pendeta Menetap Batam (IPMB).

“Rinciannya untuk guru Al Quran sebanyak 4.358 orang, imam sebanyak 1.171 orang, mubaligh sebanyak 620 orang, serta pendeta sebanyak 365 orang,” katanya saat dihubungi di Batam, Rabu.

Baca juga: Polda Kepri tangkap pelaku pengedar vape narkoba libatkan seorang oknum PNS Batam

Ia mengatakan bahwa untuk tahun 2025, setiap pengurus menerima Rp1 juta per bulan yang pencairannya dilakukan setiap tiga bulan sekali.

“Saat ini, insentif untuk periode Juli-September sudah dicairkan,” ujar Syukri.

Ia menjelaskan bahwa insentif ini berjalan sejak Januari 2025 dan diberikan secara bertahap sesuai jadwal pencairan triwulanan, yakni Januari-Maret, April-Juni, dan Juli-September.

Program ini, menurutnya, merupakan bagian dari upaya Pemkot Batam dalam mendukung kesejahteraan tokoh agama yang turut berperan menjaga ketenteraman sosial di tengah masyarakat yang beragam.

Wali Kota Batam Amsakar Achmad kerap melaksanakan dialog bersama dengan para pengurus keagamaan di kota itu, dan yang terakhir dilakukan bersama IPMB pada Senin (27/10). Ia menekankan pentingnya komunikasi antara pemerintah dan tokoh agama.

Baca juga: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat MBG

“Kalau sudah terjadi dialog, kita bisa saling mempertautkan hati. Dari situ akan tumbuh kesamaan pandangan, termasuk dalam menyikapi berbagai isu di masyarakat,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kritik dari masyarakat, termasuk dari tokoh agama, merupakan hal yang wajar dan bahkan dibutuhkan selama bersifat membangun.

“Kritik yang baik adalah yang membawa perbaikan, bukan menimbulkan perpecahan. Kalau bersentuhan dengan kebijakan pemerintah, kami siap menjelaskannya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dengan silaturahim ini, yang kemarin bengkok bisa kita luruskan, dan yang renggang bisa kita eratkan,” katanya.

Baca juga:
Menko Yusril buka festival sastra Gunung Bintan

Polda Kepri cegah narkoba masuk lewat penumpang kapal dari Malaysia

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE