Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (12/12) mengatakan bahwa para pemimpin Thailand dan Kamboja telah sepakat untuk menghentikan pertempuran yang kembali terjadi dan kembali pada perjanjian damai yang ia bantu mediasi.
Trump mengatakan bahwa percakapan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menghasilkan terobosan tersebut.
“Mereka telah sepakat untuk menghentikan seluruh tembakan efektif mulai malam ini, dan kembali ke kesepakatan damai awal yang dibuat bersama saya dan mereka, dengan bantuan Perdana Menteri Malaysia yang hebat, Anwar Ibrahim,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.
Trump menyampaikan bahwa bom pinggir jalan yang semula menewaskan dan melukai sejumlah tentara Thailand merupakan sebuah kecelakaan, namun Thailand tetap membalas dengan sangat keras.
“Kedua negara siap untuk perdamaian dan kelanjutan perdagangan dengan Amerika Serikat. Merupakan kehormatan bagi saya untuk bekerja sama dengan Anutin dan Hun dalam menyelesaikan situasi yang bisa berkembang menjadi perang besar,” tambahnya.
Bentrok di perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah menyebabkan sekitar 700.000 orang mengungsi di kedua sisi perbatasan. Jumlah korban tewas juga meningkat menjadi 23 orang sejak Senin, menurut para pejabat dan media lokal.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Trump sebut pemimpin Thailand dan Kamboja sepakat hentikan pertempuran

Komentar