Tanjungpinang (Antara Kepri) - Sekitar seribu orang warga Desa Pengudang dan Desa Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) akan mengikuti penyuluhan ketahanan dan bela negara yang diselenggarakan sejumlah dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).
"Desa Pengudang dan Desa Berakit berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia. Karena itu warga yang tinggal di dua desa tersebut membutuhkan pengetahuan tentang ketahanan dan bela negara," kata koordinator kegiatan Alfiandri, yang juga dosen UMRAH di Tanjungpinang, Kepri, Sabtu.
Dia menjelaskan penyuluhan ketahanan dan bela negara merupakan salah satu kegiatan "Kemah Bakti Mahasiswa" yang diselenggarakan di Desa Pengudang dan Desa Berakit pada 10-12 April 2015.
Narasumber dalam penyuluhan ketahanan dan bela negara yakni Komandan Korem 033/ Wira Pratama.
Kegiatan ini dinilai penting karena sebagian besar warga bekerja sebagai nelayan. Setiap hari mereka melaut hingga di perbatasan antara Bintan dengan Malaysia.
Beberapa nelayan pernah dikejar aparat Malaysia saat menangkap ikan di perbatasan. Bahkan nelayan dikejar sampai di dalam perairan Bintan.
"Permasalahannya, sampai sekarang nelayan belum mengetahui secara pasti batas antara Bintan dengan Malaysia," katanya.
Alfiandri menambahkan persoalan lain juga ditemukan para nelayan di Pengudang terkait pencurian ikan dan perlakuan aparat Malaysia. Nelayan sudah beberapa melaporkan permasalahan tersebut, namun kurang direspons aparat yang berwenang.
"Laporan diterima, tetapi tidak ditindaklanjuti. Ini yang membuat nelayan merasa tidak dilindungi," ujarnya.
Dari pengalaman nelayan selama melaut, menurut dia penyuluhan ketahanan dan bela negara di Desa Pengudang dan Desa Berakit menjadi sangat penting. Warga sudah seharusnya diberi pengetahuan yang cukup agar mengetahui kewajibannya untuk menjaga NKRI.
"Mereka harus tahu bagaimana cara membela negara, apa yang harus dilakukan. Dan yang tak kalah penting, komitmen aparat penegak hukum di perairan untuk menjaga kedaulatan bangsa dan nelayan," tegasnya.
Selain penyuluhan ketahanan dan bela negara, sekitar 120 orang mahasiswa dan sejumlah dosen yang terlibat dalam Kemah Bakti Mahasiswa juga akan menggelar bakti sosial dengan membersihkan limbah minyak di bibir pantai Desa Pengudang.
Mereka juga akan kuliah lapangan terkait reformasi administrasi desa dan penyuluhan gerakan antinarkoba.
"Dalam agenda ekowisata, kami melakukan pembersihkan bibir pantai dari kotoran, seperti limbah minyak dari kapal-kapal asing di Selat Malaka," kata koordinator bakti sosial, Wayu Eko Yudiatmaja, yang juga dosen UMRAH di Tanjungpinang.
Dia mengatakan bakti sosial itu bertema "Kemah Bakti Mahasiswa" dilaksanakan pada 10-12 April 2015, dengan melibatkan warga sekitar. Warga diharapkan aktif menjaga lingkungan agar tetap bersih.
"Sedikitnya warga di dua desa dilibatkan dalam kegiatan tersebut," katanya.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
14 warga meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 9:27 Wib
Bupati Natuna ajak warga menghemat penggunaan air
Jumat, 3 Mei 2024 19:20 Wib
BPBD sebut delapan warga meninggal akibat tanah longsor di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 17:37 Wib
KPU Kepri sebut caleg terpilih wajib lapor LHKPN 21 hari sebelum dilantik
Jumat, 3 Mei 2024 14:39 Wib
Presiden teken UU Desa, perpanjang masa jabatan kades
Kamis, 2 Mei 2024 15:00 Wib
KN SAR Bima Sena berhasil evakuasi sebanyak 109 korban erupsi Gunung Ruang
Rabu, 1 Mei 2024 11:13 Wib
Presiden Jokowi bagikan sembako kepada warga Mataram
Rabu, 1 Mei 2024 10:42 Wib
Menlu Inggris sebut permukiman Israel persulit terwujudnya negara Palestina
Rabu, 1 Mei 2024 9:50 Wib
Komentar