Gubernur: Implementasikan Gurindam 12 untuk Keluarga Berkarakter

id Gubernur,Implementasi,Gurindam,Keluarga,Berkualitas,harganas,karakter,raja,ali,haji,kepri,sani

Gubernur: Implementasikan Gurindam 12 untuk Keluarga Berkarakter

Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani dalam acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke-22 di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Senin (1/6). (antarakepri.com/Rusdianto)

Dengan anak janganlah lalai, supaya boleh lahir ke tengah balai. Artinya, pada abad ke-17 dulu, kita sudah diingatkan agar kita jangan lalai dalam membina anak agar mempunyai budi pekerti dan karakter yang berlandaskan agama
Karimun (Antara Kepri) - Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani mengajak masyarakat agar mengimplementasikan nasihat atau petuah dalam Gurindam 12 gubahan Raja Ali Haji untuk mewujudkan kehidupan keluarga berkarakter religius.

"Nasihat yang diberikan Raja Ali Haji dalam Gurindam 12 sejalan dengan tujuan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), yaitu mewujudkan keluarga yang melaksanakan ajaran agama dengan baik," kata Gubernur dalam peringatan Harganas ke-22 tingkat Provinsi Kepri di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Senin.

Gurindam 12 merupakan kumpulan syair yang memuat 12 pasal ajaran kehidupan karya pujangga dan pahlawan bahasa asal Provinsi Kepri Raja Ali Haji.

Muhammad Sani dalam acara tersebut menyitir tiga syair Gurindam 12 yang menurut dia relevan untuk ditanamkan orang tua maupun anak dalam satu keluarga.

Nasihat yang pertama adalah, "Dengan anak janganlah lalai, supaya boleh lahir ke tengah balai. Artinya, pada abad ke-17 dulu, kita sudah diingatkan agar kita jangan lalai dalam membina anak agar mempunyai budi pekerti dan karakter yang berlandaskan agama," katanya.

Inti dari nasihat itu, lanjut Sani, pesan agar setiap orang tua dapat melaksanakan ajaran agama dengan baik, kemudian diajarkan kepada anak sebagai penerus.

Nasihat kedua, "Apabila engkau berkata lemah lembut, maka banyak orang akan mengikut. Apabila engkau berkata kasar maka orang meninggalkan. Artinya, kalau dalam satu keluarga kita berbicara lemah lembut, saya pikir tentu akan sangat berpengaruh pada hidup dan kehidupan berkeluarga," ujarnya.

Nasihat ketiga, "Dengan bapak jangan durhaka supaya Allah tiada murka. Dengan ibu hendaklah hormat supaya hidup selamat. Jadi inilah yang kita lakukan untuk kehidupan generasi muda di masa yang akan datang, yaitu memberikan pelajaran budi pekerti kepada anak-anak dalam tiga tahun terakhir," ucapnya.

Pelajaran budi pekerti, menurut dia, berisikan nasihat-nasihat dalam Gurindam 12 yang diberikan kepada anak-anak di sekolah. Menurut dia, upaya mengimplementasikan nasihat Gurindam 12 tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi setidaknya tetap dilaksanakan yang hasilnya baru akan dirasakan 10 atau 15 tahun mendatang.

"Kita akan lihat perubahan karakter anak-anak kita setelah mereka dewasa," kata dia.     

Gubernur dalam acara tersebut juga mengatakan, nasihat dalam Gurindam 12 merupakan faktor internal dalam mempengaruhi kehidupan keluarga, faktor eksternal adalah lingkungan. Globalisasi merupakan salah satu pengaruh eksternal yang dapat mengancam kehidupan berkeluarga.

"Globalisasi menjadi kambing hitam, pengaruh narkoba, HIV/AIDS tidak bisa kita tolak, tapi harus kita bentengi dengan nilai-nilai agama," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, keluarga berkualitas bisa terwujud jika dilandasi dengan nilai-nilai agama.

"Keluarga tangguh akan mewujudkan bangsa yang tangguh, terhindar dari bahaya narkoba dan pengaruh globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa," ujarnya.

Peringatan Harganas ke-22 tingkat Provinsi Kepri yang dipusatkan di Tanjung Balai Karimun juga disejalankan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 dan Bulan Bakti Gotong Royong.

Hadir dalam kegiatan tersebut beberapa anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Kepri, FKPD Karimun, para pejabat provinsi maupun kabupaten, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepri Aisyah Sani dan Ketua Tim Penggerak PKK Karimun Nurlizah Nurdin. (Antara)

Editor: F.C Kuen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE