Desa Sungai Besar Menuju Swasembada Beras

id Sungai,Besar,Menuju,Desa,Swasembada Beras,lingga

Saat ini dipetakan seluas 732 hektare lahan sawah. Masih ada ribuan hektare lagi lahan yang berpotensi dijadikan lahan sawah di Lingga
BANYAK yang meragukan Desa Sungai Besar dapat diubah menjadi desa swasembada beras. Namun di mata seorang pahlawan inovasi pertanian Indonesia, Adi Indra Pawennari, Sungai Besar telah dianugerahi dengan potensi tersebut.

Lahan di Desa Sungai Besar mulai digarap setelah diresmikan Bupati Lingga Alias Wello, Selasa (1/3) lalu, sebagai salah satu desa pertanian di wilayah Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga.

Desa ini menjadi harapan besar masyarakat setempat, untuk dapat mewujudkan Kabupaten Lingga sebagai penghasil pangan di Provinsi Kepri.

Dengan penduduk sekitar 200 kepala keluarga yang notabenenya nelayan dan pekerja kasar, Desa Sungai Besar memang sempat diragukan sejumlah pihak mampu mewujudkan impian besar tersebut.

Bahkan secara historis, desa ini merupakan desa tertinggal yang sepanjang sepuluh tahun ke belakang, jarang sekali dapat sentuhan pembangunan.

Tapi tidak untuk seorang Adi Pawennari. Dia yang sudah lama akrab dengan Alias Wello (Awe), dan turut ikut memetakan potensi pertanian di Kabupaten sahabatnya itu, cukup berani berspekulasi untuk Desa Sungai Besar.

Direktur PT Coco Indonesia itu juga berani mengucurkan dana investasi bersama Alias Wello sekitar Rp 3 miliar di lahan tersebut, dengan menggandeng masyarakat desa itu menjadi bagian dari investasi sistem plasma.

Dalam acara peresmian lahan yang di lakukan Bupati Lingga, Adi memaparkan alasannya menggelontorkan dana investasi di lahan yang setiap tahun selalu dihadapi dengan permasalahan kebakaran hutan itu.

Menurutnya, Desa Sungai Besar memiliki lahan yang cukup menunjang persawahan. Hal itu juga berdasarkan kajiannya bersama para ahli dunia pertanian yang ia gandeng dalam proyek tersebut.

"Saat ini dipetakan seluas 732 hektare lahan sawah. Masih ada ribuan hektare lagi lahan yang berpotensi dijadikan lahan sawah di Lingga," ungkapnya, yang dua bulan lalu menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo, atas keberhasilan inovasi teknologi pertanian yang ia lakukan terhadap sabut kelapa.

Dari luas 732 hektare lahan tersebut, Adi mengestimasi sekitar 7.500 ton beras per tahun dapat dihasilkan dari lahan Sungai Besar. Jika dirupiahkan dengan harga beras berkualitas minimal Rp10.000 per kilonya, maka akan menghasilkan 75 miliar rupiah per tahun.

Sedangkan jenis padi yang akan ditanami, kata Adi, merupakan bibit berkualitas yakni Invari, 15, 20, 22, 25, 27 dan 29. Bahkan jenis padi ITB3S yang baru-baru ini diresmikan peluncurannya oleh Presiden RI Jokowi, juga akan turut meramaikan jenis produk beras di Sungai Besar kedepan.

Bahkan, dengan rasa optimistis akan keberhasilan itu, Adi mengatakan, bulan ini juga akan dibangun pabrik penggilingan padi di lokasi persawahan itu.

"Bulan ini juga kita bangun pabrik penggilingan padi. Jadi tidak menunggu lama, kita langsung kerja," tuturnya.

Pada tahun ini, dia menambahkan, masyarakat Lingga juga akan merasakan beras dari hasil pertanian di Sungai Besar.

Besar kemungkinan, dengan dukungan semua pihak, dikatakan Adi, Desa Sungai Besar akan bergerak dari imej desa tertinggal menjadi desa penghasil beras untuk Kepri. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE