Batam (Antara Kepri) - Puluhan penata rias dari Kota Batam menunjukkan keahlian merias wajah pengantin Budaya Melayu, Nusantara, maupun modern dalam kegiatan Pameran Lembaga Kursus, Pelatihan serta Seni Budaya Provinsi Kepri 2016 di Nagoya Citywalk Batam.
"Selama ini informasi mengenai lembaga kursus khususnya bidang seni masih minim. Makanya kami menggelar pameran ini untuk memberikan informasi bahwa di Batam banyak lembaga kurus yang bisa diikuti untuk meningkatkan kemampuan khususnya bidang seni rias," kata Ketua Panitia, Silvia Hilda Kusumaningtyas di Nagoya Citywalk Batam, Rabu sore.
Ia mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan Himpunan Penyelenggara Pelatihan Kursus Indonesia (HIPPKI) Kepri DPD Asosiasi Karnival Republik Indonesia (AKARI) Kepri, DPD Tiara Kusuma, Persatuan Perias Batam, didukung oleh Disdik dan Disbud Kepri, Disdik dan Disparbud Batam hingga 31 Desember 2016.
"Pameran ini sudah tahun keempat. Untuk kali ini kami tambahkan unsur seni dan budaya khususnya Melayu," kata dia.
Silvia berharap, semakin banyak masyarakat yang memiliki keahlian dalam bidang tata rias, seni membuat kostum karnival yang menonjolkan kearifan lokal maka suatu saat bisa dipamerkan dalam sebuah karnival berskala besar yang akan menjadi daya tarik baru mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Batam.
"Batam ini pintu gerbang Indonesia. Posisinya sangat strategis, jadi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya negara-negara tetangga membutuhkan sentuhan baru memadukan antara seni, kebudayaan yang memiliki daya tarik besar," kata Silvia.
Ia mencontohkan, Jember yang terletak jauh dari Surabaya mampu mendatangkan wisatawan dari seluruh dunia melalui pagelaran karnival yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
"Jember terkenal karena karnivalnya. Setiap kali diselenggarakan Jember Fashion Carnival ada ribuan fotografer maupun jurnalis datang untuk meliput. Ini sesuatu yang luar biasa dan terbukti efektif mendongkrak pariwisata daerah tersebut," kata dia.
Berkaca dari hal tersebut, Silvia bersama sejumlah penggiat lain di Kepri khususnya Batam beberapa kali melakukan seminar, kursus, untuk mengajak masyarakat menciptakan ide-ide kreatif yang bisa disajikan dalam bentuk karnival di Batam.
"Kalau Jember bisa, Batam tentu bisa. Secara akses jauh lebih mudah karena posisinya berbtasan dengan banyak negara. Jadi pilihan wisata di Batam lebih beragam," kata Silvia.
Dalam kegitan tersebut juga digelar lomba merias wajah dengan dewan juri perwakilan dari Lembaga Adat Melayu, serta M Deddy yang terkenal dengan make-up pengantin bersanggul modern tanpa sasak dan make-up pengantin Muslimah dengan aneka kreas jilbab yang sudah memenangkan berbagai pengharaan nasional dan internasional.
Selama kegitan tersebut juga akan diisi dengan tolkshow dari masing-masing lembaga yang terlibat, demo, Fashion Carnival.
"Harapan kami nantinya ini bisa mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak khususnya pemerintah sehingga keinginan menjadikan Batam sebagai kota karnival bisa tewujud," kata dia.
Anggota DPRD Kepri, Ririn Warsiti yang hadir dalam kegiatan tersebut juga menyampaikan komitmen dukungan agar kegiatan tersebut bisa diselenggarakan rutin setiap tahun.(Antara)
Editor: Dedi
Penata Rias Batam Pamerkan Kreasi Budaya Melayu
Pameran ini sudah tahun keempat. Untuk kali ini kami tambahkan unsur seni dan budaya khususnya Melayu
Komentar