Enam Belas Jam Melintasi Selat Malaka

id Enam Belas Jam Melintasi Selat Malaka

Menggunakan jasa KM Kelud saat ini sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Selain menyediakan wifi, disetiap tempat tidur kelas ekonomi pun ada colokan listrik yang sangat membantu
Batam (Antara Kepri) - PT Pelni (Persero) merayakan Hari Pelanggan Nasional pada tahun ini bersama ratusan penumpang yang bertolak dari Batam ke Belawan, Sumatera Utara, 3-4 September 2017.

Perayaan Hari Pelanggan ini disemarakkan dengan banyaknya hiburan hingga pelayanan khusus oleh para Direksi Pelni terhadap pelanggan yang menggunakan jasa KM Kelud kala itu.

Waktu saat itu menunjukan pukul 11.00 WIB, jangkar mulai direnggangkan, KM Kelud pun bertolak dari Pelabuhan Barang Batu Ampar, Batam melintasi perbatasan antar Indonesia dan Singapura.

Ratusan mata penumpang mulai tertuju dengan megahnya bangunan negara tetangga dibalik kabut yang mulai menipis, serta jalur lintas perdagangan yang dipenuhi banyaknya kapal tanker waktu itu.

Setelah kurang lebih dua jam perjalanan, KM Kelud akhirnya bersandar di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Beberapa penumpang yang sebelumnya berangkat dari Tanjung Priok Jakarta itu mulai dipindahkan ke kapal kayu untuk dapat menginjakan kaki di darat.

Namun proses turunnya penumpang di Tanjung Balai Karimun itu terlihat tidak dilengkapi safety yang memadai. Mereka harus turun dengan menggunakan tangga dengan panjang kurang lebih 5-7 meter untuk dapat sampai ke kapal kayu tersebut.

Tampak seorang wanita berparas ayu harus menggendong bayi melewati tangga yang begitu curam. Tak hanya itu, seorang pria paruh baya pun harus mengangkut barang bawaannya yang cukup berat.

Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan, Akhmad Sujadi mengatakan bahwa pemandangan seperti itu telah lama berlangsung. Dimana kedalaman laut di setiap daerah tak bisa dijangkau kapal milik Pelni untuk bersandar di dermaga.

"Saat ini kita terus berupaya berkoordinasi dengan pemerintah agar membangun dermaga dikedalaman laut yang bisa kita jangkau, semoga hal memprihatinkan seperti ini bisa cepat teratasi," kata dia.

Selepasnya kapal kayu yang mengangkut penumpang ke daratan Tanjung Balai Karimun, KM kembali berlayar melintasi perbatasan antar provinsi Kepulauan Riau dengan Riau yang dulunya pernah menyatu.

Indahnya pulau disekitar selama perjalanan, menjadikan keunggulan berwisata bahari di daerah perbatasan barat Indonesia, sebagaimana program nawacita yang tengah gencar dilakukan oleh pemerintah pusat.

Waktu telah menunjukan pukul 17.05, sinyal telepon seluler mulai berganti layanan jaringan internet, menandakan KM Kelud sudah masuk perbatasan Malaysia dengan Indonesia di Selat Malaka.

Matahari terbenam menambah keindahan berlayar bersama pelni tanpa adanya hiruk pikuk teknologi internet yang kerap membuat manusia menjadi apatis.

Canda tawa para penumpang baik yang bersama teman maupun keluarga menutup keindahan senja di Selat Malaka.

Hiburan pertunjukan musik serta atraksi sulap di KM Kelud malam itu bersama ratusan penumpang menambah semarak perayaan Hari Pelanggan Nasional di tahun 2017 yang diselenggarakan PT Pelni (Persero).

Gelap pun berganti terang, matahari terbit begitu indahnya bersama lompatan lumba-lumba yang membuat para penumpang berdecak kagum. Namun tetap saja sinyal internet di telepon seluler masih menunjukan jaringan dari Malaysia.

Para penumpang akhirnya menghibur diri dengan melihat keindahan lautan lepas sambil menyantap hidangan sarapan yang telah disediakan Pelni. Hingga akhirnya, waktu menunjukkan pukul 09.19 WIB, sinyal dari operator di Indonesia kembali normal dan enam belas jam melintasi Selat Malaka tanpa teknologi internet dari telepon seluler telah berakhir.

Meski jaringan internet berbayar telah disediakan Pelni, namun tak membuat banyak penumpang tergoda menggunakan internet selama perjalanan.

"Menggunakan jasa KM Kelud saat ini sudah lebih baik dari tahun- tahun sebelumnya. Selain menyediakan wifi, disetiap tempat tidur kelas ekonomi pun ada colokan listrik yang sangat membantu. Berbeda dari tahun sebelumnya," kata Pelanggan Pelni, Ronggur.

Setibanya di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, kedatangan KM Kelud disambut tarian khas daerah beserta pelepasan burung secara simbolis dalam memperingati Hari Pelanggan Nasional yang difokuskan di wilayah barat Indonesia tahun ini.

Peringatan Hari Pelanggan Nasional oleh PT Pelni (Persero) juga turut memberikan apresiasi terhadap pelanggan setia Pelni. Penyerahan bingkisan serta hadiah tiket pp gratis Tanjung Priok-Belawan diterima kepada tiga pelanggan beruntung.

"Setiap tahunnya Pelni terus berbenah memberikan pelayanan sepenuh hati demi kenyamanan para pelanggan setia kami," kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang, Olih Masolih Sodikin.

Sodikin menambahkan, selain memberikan kenyamanan terhadap pelanggan setia dalam negeri, kini PT Pelni tengah membidik wisatawan mancanegara berwisata bahari di Indonesia melalui pintu gerbang kota Batam.

Dimana kota Batam sebagai penghubung geografis terdekat dengan negara tetangfa Singapura memiliki potensi untuk menggalakan wisata bahari yang kini tengah digenjot PT Pelni dalam mendongkrak perekonomian melalui sektor transportasi dan pariwisata.

"Banyaknya masyarakat Singapura yang sering menghabiskan waktu liburannya di Batam membuat kita optimis. Dimana destinasi wisata bahari hingga ke Danau Toba melalui Batam ala backpacker dengan menggunakan jalur Pelni yang sudah ada. Namun hingga saat ini kita masih koordinasikan dengan pihak terkait lainnya," ungkapnya. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE