Batam (Antaranews Kepri) - Direktorat Lalu Lintas (Ditlalin) Barang Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat impor mobil "Completely Built Up" (CBU) pada 2017 turun drastis, hanya 334 unit dari tahun sebelumnya yang mencapai 556 unit.
Direktur Lalin BP Batam Tri Novianta Putra, di Batam, Jumat, mengatakan penurunan tersebut dikarenakan peminat kendaraan roda empat asal luar negeri tersebut rendah. Selain itu "banjirnya" mobil dalam negeri juga menjadi salah satu faktor permintaan mobil CBU menurun.
"Berkurangnya impor mobil CBU lebih baik, karena akan memberikan kesempatan mobil-mobil lokal untuk memproduksi lebih baik lagi," katanya.
Dirlalin mengatakan prosedur impor mobil CBU ditentukan Kementerian Perindustrian. Importir lanjutnya mengajukan Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) dan varian kendaraan bermotor untuk keperluan impor ke pemerintah pusat tiap bulan.
Apabila mobil CBU merupakan tipe terbaru, importir harus mengajukan TPT Pendaftaran Uji Tipe ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Ia menjelaskan mobil CBU berbagai merek yang masuk ke Batam harganya lebih murah dibanding di daerah lain di Indonesia. Namun kendaraan tersebut tidak bisa dibawa keluar sebelum membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai ketentuan.
Pihaknya mencatat pada 2012, jumlah impor mobil CBU ke Batam 1.429 unit, 2013 turun menjadi 1.265 unit, 2014 hanya 1.077 unit, 2015 turun menjadi 964 unit.
Sementara 2016 kembali turun menjadi 556 unit dan 334 unit di 2017. (Antara) (baca juga: BP Batam putuskan tidak pembatasan impor mobil)
Editor: Rusdianto
Komentar