Pemkot Batam belajar e-budgeting dari Natuna

Batam (Antaranews Kepri) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau akan belajar penerapan perencanaan dan penganggaran elektronik dari Pemerintah Kabupaten Natuna, sesuai dengan instruksi Sekretaris Daerah Kepri, Arif Fadilah.

"Kami akan belajar dari Natuna, karena mereka sudah terintegrasi," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Rabu.

Meskipun Batam relatif lebih maju dari Natuna, namun Amsakar menyatakan tidak malu untuk belajar dari Natuna.

Sebenarnya, Pemkot Batam telah menerapkan e-planing dan e-budgeting sejak tahun lalu, namun belum terintegrasi.

Perencanaan dan penganggaran melalui elektronik perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, kata Amsakar.

Masyarakat dan anggota DPRD yang ingin mengusulkan rencana pembangunan tinggal memasukannya melalui jalur yang sudah disiapkan, dan nantinya akan dibahas secara transparan dalam Musrembang.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Arif Fadillah, mengimbau kabupaten/kota se-Kepri menggunakan aplikasi yang sama dalam melaksanakan e-government sesuai instruksi Kemenpan-RB dan KPK.

"Saya imbau menggunakan e-planing yang digunakan selama ini oleh Kabupaten Natuna. Keputusan menggunakan aplikasi Natuna untuk se-Kepri ini sudah kami bandingkan dengan daerah lain seperti Surabaya, Yogyakarta dan DKI. Akhirnya kami menjatuhkan pilihan ke aplikasi yang telah digunakan oleh Kabupaten Natuna," kata Arif.

Kepala Satuan Tugas III Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK, Adlinsyah Malik Nasution menyatakan peta rawan korupsi di pemda, dimulai dari perencanaan dan penganggaran.

Karenanya, setiap pemerintah kabupaten, kota dan provinsi wajib menggunakan e-planing dan e-budgeting.

"Kita berharap dengan adanya e-planing dan e-budgeting, peluang korupsi tidak ada lagi," kata dia.