Organda minta gubernur serius selesaikan kisruh taksi "online"

id Organda Kepri,kisruh taksi online

Organda minta gubernur serius selesaikan kisruh taksi "online"

Ilustrasi - Pemesanan angkutan umum online. (Dokumentasi Antaranews/Insan Faizin Mubarak)

Di sinilah letak kelemahan Provinsi Kepulauan Riau yang kita cintai ini, hingga sekarang belum juga diterbitkan Pergub terkait taksi online ini
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta Gubernur Kepuluaan Riau serius menyelesaikan kekisruhan antara supir taksi "online" dan taksi konvensional yang tak usai di Batam.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organda Kepulauan Riau Syaiful, di Tanjungpinang, Kamis mengungkapkan kekisruhan antara taksi online dan konvensional yang terus terjadi di Kota Batam, Kepulauan Riau dimulai dari awal beroperasinya perusahaan aplikasi grab, uber dan dan go car.

Menurutnya, dengan adanya aplikasi tersebut kondisi transportasi angkutan umum di kota Batam hingga saat ini terus bergejolak.

"Kami dari Organda sangat menyayangkan kekisruhan terus terusan terjadi, antara sesama anak bangsa saling berantam demi sesuap nasi, mereka para sopir bukan mencari kaya, akan tetapi hanya untuk memenuhi biaya hidup anak dan istri," ujarnya.

Organda menilai, kegaduhan tersebut juga akan berdampak terhadap investasi dan kunjungan Wisman baik lokal maupun mancanegara, mengingat setiap kejadian masyarakat selalu mengupload keributan tersebut di media sosial sehingga menjadi viral.

Menurut Syaiful, transportasi online beroperasi bukan hanya di Batam, Kepulauan Riau, namun sudah menjamur di seluruh wilayah Indonesia.

Di beberapa wilayah provinsi di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, Riau, Sumatera Barat dan sejumlah daerah lainnya sejak awal mengatur pengoperasian taksi online. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub).

"Di sinilah letak kelemahan Provinsi Kepulauan Riau yang kita cintai ini, hingga sekarang belum juga diterbitkan Pergub terkait taksi online ini," ujarnya.

Menurutnya tidak ada sebuah persoalan yang tidak dapat diselesaikan jika sang pemimpin benar-benar memiliki keinginan untuk menyelesaikannya.

Syaiful mengungkapkan Organda Kepulauan Riau sudah beberapa kali berusaha untuk audiensi bersama dengan Gubernur Kepri untuk membahas persoalan taksi online tersebut, bahkan Organda sudah mengirim surat melalui sekretaris pribadi Gubernur Kepri.

"Hingga saat ini belum ada jadwal tersebut disediakan dari supir pribadi Gubernur mengatakan jadwal pak gubernur masih padat," ujarnya.

Sementara kami sering baca di koran dan facebook, Gubernur sering mengikuti acara seremoni yang seharusnya hal tersebut bisa diwakilkan dengan pejabat lainnya.

"Tadi malam tepatnya di BCS Mall Batam, kembali terjadi keributan besar antara taxi online dengan konvensional dan juga viral di media, padahal pagi sebelumnya rapat bersama dengan Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, namun sangat disayangkan rapat tersebut tidak membuahkan hasil apa-apa hanya sekedar mendengar pendapat masing- masing kelompok saja," tuturnya.

Ia mengatakan Organda berharap agar Gubernur Nurdin Basirun segera bertindak dan mengambil sikap terhadap kekisruhan yang ada.

"Jangan dibiarkan kekisruhan ini berlarut-larut karena sudah banyak korban, ada yang masuk rumah sakit, ditahan di Polres dan beberapa mobil yang dirusak. Jangan sampai kekisruhan ini sampai ada korban nyawa," ujarnya. (Antara)

Editor: Rusdianto    

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE