Batam (Antaranews Kepri) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Bkkbn) meminta semua pihak memaksimalkan program Keluarga Berencana (KB) di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
"Keterbatasan sarana dan prasarana di daerah pulau terdepan menyebabkan pelayanan KB belum maksimal," kata Direktur Bina Kesertaan KB jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN pusat, Nerius Auparay, di Batam, Selasa.
Nerius mengatakan melalui pertemuan regional III di Batam diharapkan muncul gagasan dan saran dari seluruh peserta agar dapat memaksimalkan pelayanan untuk daerah pulau, terdepan, terluar dan tertinggal.
"Kegiatan ini dibagi tiga regional, yakni regional I di Balik Papan, regional II di Jawa Barat dan regional III di Batam, dan direncanakan berlangsung hingga Rabu," ujar Nerius.
Pertemuan regional tersebut kata Nerius guna mendukung Nawacita ketiga Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
Kepala BKKBN Provinsi Kepri, Mediheryanto mengatakan saat ini pelayanan KB secara mobile dan statis sudah dilakukan sejak Januari lalu.
"Tujuh kabupaten/kota sudah kita datangi tapi belum maksimal untuk daerah pulau, salah satunya Kabupaten Anambas dengan realisasi terendah," ujar Mediheryanto.
Mediheryanto menambahkan hingga akhir 2017 lalu sudah terbentuk 71 kampung KB di seluruh kecamatan di Provinsi Kepri.
Sementara di 2018 BKKBN Provinsi Kepri kata Mediheryanto ditargetkan membangun 60 kampung KB. "Saat ini sudah empat desa yang berdiri Kampung KB," kata Mediheryanto.
Mediheryanto yakin target yang diberikan akan tercapai. Karena pihaknya menggandeng walikota dan bupati se-Provinsi Kepri, Danrem serta lainnya.
Pertemuan regional III mengangkat tema "Penguatan tim pelayanan KB bergerak dalam SJSN Kesehatan dan Forum Koordinasi Lintas Sektor Peningkatan Kesertaan KB bagi Penduduk Miskin, daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar dan sarana Khusus".(Antara)
Komentar