APPTKTI Hongkong jajaki penyaluran perawat dari Batam

id apptkti hongkong

APPTKTI Hongkong jajaki penyaluran perawat dari Batam

Logo APPTKTI. (Foto: Antaranews Kepri)

Banyak negara lain selain Hongkong yang butuh perawat orang lanjut usia. Seperti Singapura, Jepang. Tapi sampai sekarang belum ada negara yang bisa memenuhi kebutuhan ini.
Batam (Antaranews Kepri) - Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Terampil Indonesia (APPTKTI) Hongkong-Makau menjajaki kemungkinan kerja sama dengan pemerintah untuk penyaluran tenaga perawat orang tua dari Kota Batam Kepulauan Riau.

"Orang tua di Hongkong sangat membutuhkan `helper` yang mampu berbahasa Kanton. Orang Indonesia bisa belajar dengan cepat. Kami harap pemerintah Indonesia mendukung kebutuhan kami ini," kata Direktur sekaligus Penasihat APPTKTI, Vincent Lau dalam kunjungan di Kantor Wali Kota Batam, Rabu.

Ia menyebutkan sengaja memulai perekrutan tenaga perawat orang tua dari Batam karena status kota yang istimewa, juga lokasinya yang strategis dekat dengan Singapura dan Malaysia.

Pemerintah Hongkong amat mendukung keberadaan perawat orang tua, sehingga menyiapkan subsidi untuk penggajiannya.

"Diperkirakan akan ada 40.000 orangtua di Hongkong dalam beberapa tahun ini. Pemerintah Hongkong berencana menyubsidi gaji `helper` dan `care giver` bagi para orang tua ini. Dalam waktu tiga tahun ke depan rencana ini akan diwujudkan," jelas dia.

Ia berharap pemerintah Indonesia bisa meningkatkan mutu pekerja migran untuk memenuhi standar kebutuhan perawat di sana.

Banyak negara lain selain Hongkong yang butuh perawat orang lanjut usia. Seperti Singapura, Jepang. Tapi sampai sekarang belum ada negara yang bisa memenuhi kebutuhan ini.

Diharapkan Indonesia bisa meningkatkan mutu sehingga bisa penuhi standar. Soal level pendidikan tidak masalah karena nanti akan dilatih sesuai keahlian yang dibutuhkan, terang Vincent.

Kepala APPTKTI, Ringo Wong mengatakan saat ini terdapat sekitar 160.000 pekerja migran Indonesia di Hongkong. Mereka mendapat hak berupa libur mingguan, libur tahunan, dan hari libur publik.

"Indonesia dan China saling berhubungan, dan kami juga ingin membantu meningkatkan kerjasama ini," ujarnya.

Di tempat yang sama, Konsul Jenderal RI untuk Hongkong, Tri Tharyat mengatakan kebutuhan perawat orang tua di Hongkong sangat tinggi.

"Kami di konsulat akan terus mendorong agar pemerintah Hongkong sesegera mungkin membuka posisi `care giver`. Sehingga membuka kesempatan bagi pekerja Indonesia, tak hanya `domestic helper`," tambanya.

Ia berarap Dinas Tenaga Kerja, agen penyalur tenaga kerja, dan pihak terkait di daeah menyiapkan tenaga tersebut sejak dini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan akan melanjutkan informasi dari APPTKTI itu. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE