Batam (Antaranews Kepri) - Batam International Culture Carnival (BICC) yang diselenggarakan Asosiasi Karnaval Indonesia Provinsi Kepulauan Riau bekerja sama dengan Badan Pengusahaan Batam, mendapatkan apresiasi dari dunia pariwisata internasional.
Ketua Panitia BICC, Dendi Gustinandar di Batam, Jumat, mengatakan, saat ini ada ratusan wisatawan mancanegara yang akan hadir dalam iven bertaraf internasional tersebut.
"Sampai saat ini wisman yang terundang dan melakukan konfirmasi 290 orang, dan 90 diantaranya berasal dari Korea Selatan," ujarnya.
Kegiatan tersebut lanjutnya akan dilaksanakan pada Minggu (9/12).
Dia mengatakan pada 2017 saat pertama kali BICC dilaksanakan langsung mendapatkan apresiasi dari dunia pariwisata internasional.
"Kita terus melakukan sejumlah kerjasama dengan koneksi kita di luar sana dan dalam kegiatan BICC tahun ini kurang lebih akan menarik ribuan kunjungan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri," kata Dendi.
Dendi berharap iven tersebut menjadi ajang tahunan, sehingga dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Batam.
Direktur Humas BP Batam, Budi Santoso mengimbau agar warga Kota Batam menghadiri kegiatan yang dilaksanakan sepanjang Jalan Imam Bonjol, Nagoya.
"Rutenya diawali dari simpang lampu merah Panin Bank Nagoya menuju garis akhir di Nagoya Citiwalk dan para peserta karnaval akan melewati pertokoan tua yang berjejer di kawasan perbelanjaan Nagoya tersebut," paparnya. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Karnaval Indonesia (DPD Akari) Provinsi Kepri, Silvia Hilda Kusumaningtyas, mengatakan pada tahun ini BICC akan menampilkan lima budaya dari lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, India dan Tiongkok.
"Iven ini kedua kalinya kita laksanakan bekerjasama dengan BP Batam dan BICC masuk 100 iven Wonderfull Indonesia yang masuk dalam kalender iven Kementerian Pariwisata di 2017, 2018 dan 2019," katanya saat membuka Seminar dan Konferensi Pers Batam International Culture Carnival di Nagoya Citywalk Batam.
Silvia menambahkan kegiatan tersebut akan diikuti 300 peserta yang merupakan anggota DPD Akari Provinsi Kepri dari Kota Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Karimun dan Lingga.
"Jumlah pesertanya naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2017 dan itu belum ditambah peserta dari luar Kota Batam dan luar negeri," ucapnya.
Tahun ini lanjutnya, BICC akan menampilkan kostum dengan beberapa tema. Diantaranya Wayang Nusantara, Suku Laut, Agroculture dan recycle.
"Kita juga akan menampilkan artware carnival, kids carnival, fashion show dan fashion designer," ujarnya.
Silvia mengatakan peserta dari luar Kota Batam ada dari Jember Carnival, Solo Carnival dan Poso Tourism Carnival.
"Mereka sudah 'confirm' hadir di acara BICC dan nanti ada juga kesenian dari paguyuban-paguyuban di Kota Batam dan kita kedatangan tamu dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia dan India," kata dia.
Tamu dari luar negeri tersebut lanjutnya berjumlah sekitar 100 orang dan tidak hanya menonton, tapi ikut menjadi peserta di iven BICC.
Silvia menambahkan, paguyuban Hindu Krisna dari Singapura datang ke Kota Batam, khusus untuk mengikuti BICC.
"Ada juga dari asosiasi chongsam china yang akan hadir sekitar 20 orang dan dari India," tuturnya.
Menurut Silvia, setelah tampil di BICC tema wayang nusantara nantinya akan melakukan hal yang sama pada Chingay Festival di Singapura.
"Chingay Festival ini digelar pada Februari 2019," kata Silvia.
Tahun ini, kata Silvia, pihaknya juga mengangkat tema agro culture sebagai salah satu upaya memperkenalkan pariwisata Provinsi Kepri melalui pertanian.
Lebih lanjut kata Silvia, dalam iven BICC 2018 akan dihadiri Presiden sekaligus Ketua DPP Akari Jember Fashion Carnival, Bo Dynand Fariz. Kemudian Poso Torism Carnival, Ikatan Keluarga Bali, Seni tari Dangkong Melayu, Kompang, Tari Sumatera Barat, Top Model Berprestasi & Silhouette model Batam yang akan memperagakan busana Artwear dari Desainer dari Solo dan Batik Batam.
Kemudian Reog, Topeng Ireng, Turonggo Putra Mataram, Barong Mustika Joyo, Paguyuban Bugis dan Barongsai akan menambah semarak BICC tahun ini.(Antara)
Komentar