Karimun (Antaranews Kepri) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menargetkan 100.000 kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019.
"Target tahun ini sama seperti 2018," kata Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim usai menyambut wisatawan mancanegara (wisman) pertama yang berkunjung pada 2019 di pelabuhan internasional Tanjung Balai Karimun, Selasa (1/1).
Anwar Hasyim mengatakan, target 100.000 kunjungan wisman selama 2019 tidak muluk-muluk mengingat target yang sama telah tercapai selama 2018.
Wakil Bupati justru menginginkan agar kunjungan wisman melebihi target yang telah ditetapkan, namun tentu harus diiringi dengan peningkatan sarana dan prasarana obyek-obyek wisata.
"Sarana prasarana terus kita benahi karena obyek wisata tidak akan dikunjungi jika tidak memiliki fasilitas pendukung," kata dia didampingi Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Karimun Zamri.
Dia menjelaskan, obyek wisata yang tetap menjadi andalan yakni sumberdaya alam berupa obyek wisata pantai, wisata kuliner dan berbagai kegiatan tahunan yang telah masuk dalam kalender pariwisata.
"Kita punya beberapa pantai yang berpasir putih, ada Pantai Telunas yang sudah lama dikunjungi wisatawan mancanegara, ada juga obyek wisata air panas di Tanjung Hutan yang terus kita benahi sarana prasarananya," tuturnya.
Pembangunan kawasan pariwisata di Coastal Area juga diharapkan dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, terutama dari negara jiran Malaysia dan Singapura. Di kawasan Coastal Area, jelas dia, akan dibangun pusat ekowisata lengkap dengan fasilitas pelabuhan berkelas internasional, pusat perbelanjaan dan kawasan wisata bahari.
Wakil Bupati Anwar Hasyim didampingi Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya serta sejumlah pejabat menyambut kunjungan wisatawan asal Malaysia, Norhayati yang merupakan wisatawan mancanegara pertama yang berkunjung ke Karimun.
Penyambutan itu, menurut dia, merupakan tradisi setiap awal tahun sebagai bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih bagi wisatawan yang berkunjung ke kabupaten berjuluk Bumi Berazam.
"Kita ingin memberikan kesan yang baik bagi turis. Penyambutan ini merupakan wujud sopan santun dan tata krama yang diharapkan mendorong wisatawan yang lain untuk terus berdatangan ke Karimun," katanya.
Sementara itu, wisatawan asal Malaysia, Norhayati mengaku terkejut dengan penyambutan tersebut.
"Saya senang disambut sedemikian rupa. Saya ke Karimun untuk berlibur," kata dia.
Komentar