Karimun (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Karimun memasang infrastruktur berupa jaringan pipa dari SPAM IKK Karimun ke Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau sepanjang 4,3 kilometer dengan biaya sebesar Rp1.775.068.972.
Direktur PDAM Tirta Karimun Indra Santo di Tanjung Balai Karimun, Selasa mengatakan, pemasangan pipa dari Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) IKK Karimun menuju Meral Barat dilakukan PT Pinang Multicon Propertindo dengan waktu pelaksanaan selama 180 hari kalender.
Indra mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk pendistribusian air ke Meral Barat itu dibiayai Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Kepri.
Dia menuturkan, pipa yang ditanam menuju Meral Barat tersebut terdiri atas tiga pipa dengan diameter 2 inci dengan panjang 3,3 kilometer, 3 inci dengan panjang 400 meter dan 4 inci dengan panjang 600 meter.
"Pemasangan pipa tersebut sudah rampung 50 persen, dan dia berharap selesai tepat waktu pada akhir tahun nanti," kata dia.
Proyek pembangunan jaringan pipa tersebut, menurut dia merupakan rangkaian dari program pengentasan krisis air bersih yang dicanangkan Bupati Aunur Rafiq, terhitung sejak PDAM Tirta Karimun didirikan beberapa tahun lalu.
Dia menyebutkan sejak 2018, total panjang pipa yang sudah dipasang di wilayah Pulau Karimun Besar sudah mencapai sembilan kilometer.
"Kalau pipa ini selesai, maka total panjang pipa yang sudah dibangun sekitar 13 kilometer," kata dia.
Dia mengatakan pada tahun ini, pemerintah pusat mengucurkan anggaran untuk peningkatan infrastruktur air bersih sekitar Rp4 miliar.
Anggaran sebesar itu diharapkan dapat mendorong perluasan cakupan pelayaran air bersih, khususnya di Pulau Karimun Besar.
"Untuk SPAM IKK Karimun memang belum dioperasikan karena masih proses administrasi serah terima. Kalau sudah beroperasi, maka volume air bersih yang akan tersalurkan kepada pelanggan bisa mencapai 120 liter per detik dengan jumlah pelanggan lebih dari 7.600 sambungan," tuturnya.
Indra mengakui perbaikan infrastruktur pipa memang cukup berat mengingat kebanyakan pipa sudah berusia puluhan tahun dan sering kali pecah dan bocor.
"Peremajaan pipa yang sudah tua ini terus kita lakukan secara bertahap, dan tentunya kita membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat," ujar Indra Santo.
Berita Terkait
PT Timah lepas 4.000 kepiting bakau di Kundur, Karimun
Minggu, 5 Mei 2024 11:16 Wib
Bupati Natuna ajak warga menghemat penggunaan air
Jumat, 3 Mei 2024 19:20 Wib
Sriwijaya Air Group: Kasus timah tak pengaruhi operasional tak terpengaruh kasus timah
Rabu, 1 Mei 2024 9:39 Wib
China gunakan meriam air usir kapal Filipina di perairan Laut China Selatan
Rabu, 1 Mei 2024 9:27 Wib
Polres Karimun Kepri gagalkan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia dan Korea
Selasa, 30 April 2024 17:21 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
Komentar