Jakarta (ANTARA) - Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, Filipina, Donny Eryastha, menegaskan komitmen TikTok untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna.
"Kami bekerja dengan seksama untuk mengembangkan infrastruktur keamanan yang terbaik dan menjunjung Panduan Komunitas serta mematuhi aturan dan hukum privasi setempat yang berlaku," kata Donny, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin.
Meski begitu, pakar IT Aat Shadewa membenarkan bahwa tingkat kesadaran publik mengenai privasi data masih rendah.
"Orang-orang tidak menyadari informasi macam apa yang aman untuk dibagi di platform digital dan bagaimana mereka sebenarnya bisa ambil bagian dalam mengatur data tersebut. Oleh karena itulah, penting bagi pemain di industri ini untuk terus mengedukasi publik mengenai privasi data," ujar Aat.
Untuk melindungi privasi data, berikut hal-hal yang dapat dilakukan pengguna TikTok.
1. Ganti kata sandi
Mengganti sandi akan me-log out semua pengguna lain yang mungkin punya akses ke akun pengguna. Jika tidak bisa mengubah kata sandi, hubungi Tim Pendukung dengan mengunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan pilih Privasi dan Pengaturan > Kirim Ulasan.
Pilih kata sandi yang aman yang mengandung setidaknya satu angka dan karakter khusus.
2. Periksa info akun
Kunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan klik Atur Akun Saya untuk memverifikasi apakah informasi di akun Anda benar.
3. Jangan percaya situs web pihak ketiga
Jangan mempercayai situs web pihak ketiga yang menjanjikan untuk memberikan likes secara gratis, penggemar, mahkota, koin, atau insentif lain, karena situs web ini bisa mengambil informasi login.
TikTok mengatakan tidak pernah menawarkan insentif semacam itu, dan selalu mengingatkan para pengguna untuk melapor jika menerima tawaran seperti itu.
Sementara itu, dalam pengujian independen yang dilakukan baru-baru ini, Lembaga riset Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengatakan tidak ditemukan transmisi data mencurigakan di TikTok.
Kepala CISSReC, Pratama Persadha, juga menyatakan tidak ditemukan malware di aplikasi TikTok.
"Saat kami coba cek dengan malware analysis, tidak ada aktivitas mencurigakan saat menginstal TikTok, tidak ada malware yang bersembunyi," ujar Pratama.
Hasil pengujian independen ini senada dengan laporan yang disampaikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), bahwa tidak ada malware yang ditemukan dalam TikTok, setelah dilakukan banyak riset keamanan siber.
Berita Terkait
Polda Kepri pastikan keamanan wisatawan selama masa libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 9:03 Wib
Polisi imbau masyarakat waspadai aplikasi berkedok surat panggilan melalui WA
Jumat, 12 April 2024 17:14 Wib
Pemkot Batam imbau pengelola wisata untuk tingkatkan keamanan saat Lebaran
Selasa, 9 April 2024 15:06 Wib
Keamanan Raja dan PM Malaysia diperketat
Sabtu, 30 Maret 2024 5:12 Wib
Dewan sekolah di Kanada gugat Meta dan TikTok
Jumat, 29 Maret 2024 5:20 Wib
Bawaslu RI sebut terjadi gangguan keamanan di KSK pemungutan suara ulang Kuala Lumpur
Rabu, 13 Maret 2024 6:25 Wib
Kemenko Polhukam: Kepri bisa jadi pionir Gerakan Indonesia Tertib
Rabu, 6 Maret 2024 16:03 Wib
BNPP beri perhatian serius pada keamanan perbatasan di Kepulauan Riau
Jumat, 1 Maret 2024 8:36 Wib
Komentar