Anugerah Perempuan Indonesia 2020 diberikan pada delapan perempuan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan penghargaan berupa Anugerah Perempuan Indonesia VII 2020 kepada delapan perempuan yang berkiprah dalam berbagai bidang dari berbagai daerah.
"Saya harap dengan penghargaan ini akan memotivasi para ibu yang menerima untuk terus berkontribusi dan memberikan kerja nyata untuk masyarakat Indonesia, khususnya perempuan dan anak," kata Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga saat menyampaikan pidato kunci pada acara penyerahan Anugerah Perempuan Indonesia VII 2020 yang diliput secara daring dari Jakarta, Selasa.
Kedelapan perempuan yang mendapatkan Anugerah Perempuan Indonesia VII 2020, yaitu Direktur PT Adhi Karsa Karya Pratama Alanwisia Alinda Megawati (dari Papua), Direktur Eksekutif GTS Institute Bali AAA Ngr Tini Rusmini Gorda (dari Bali).
Chief Executive Officer Steffie Collection Stephanie Yung (Jawa Tengah), Direktur Keuangan, SDM, Umum PT Penjamin Jamkrindo Syariah (DKI Jakarta), Komisaris PT Hensi Internasional Nana Sarina (DKI Jakarta).
Kemudian, CEO dan pendiri PT Megah Sakti Mandiri Lian Tje (Bangka Belitung), Direktur Rumah Busana Tria Alwantriati Tundrarizmi (Sumatera Selatan), dan Direktur CV Citra Sari Kartika Kusumastuti (Kepulauan Riau).
Bintang mengatakan cerita-cerita tentang perempuan-perempuan hebat harus terus disuarakan, tidak hanya untuk mengikis persepsi yang merugikan perempuan, tetapi juga mendukung perempuan-perempuan Indonesia menjadi lebih percaya diri dan tidak takut bermimpi.
"Saya mengajak saudara-saudara untuk menggaungkan bersama, bahwa perempuan dapat menunjukkan taringnya. Perempuan bisa berlaga. Perempuan berharga bagi nusa dan bangsa," tuturnya.
Menurut Bintang, setengah populasi penduduk Indonesia adalah perempuan. Artinya, setengah kekuatan sumber daya manusia bangsa adalah perempuan. Namun, kesenjangan antara laki-laki dan perempuan masih terjadi.
"Bila kesenjangan ini dapat diperkecil, sumber daya manusia bangsa kita akan semakin kuat. Kemajuan perempuan tidak hanya berguna bagi kaum perempuan saja, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
"Saya harap dengan penghargaan ini akan memotivasi para ibu yang menerima untuk terus berkontribusi dan memberikan kerja nyata untuk masyarakat Indonesia, khususnya perempuan dan anak," kata Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga saat menyampaikan pidato kunci pada acara penyerahan Anugerah Perempuan Indonesia VII 2020 yang diliput secara daring dari Jakarta, Selasa.
Kedelapan perempuan yang mendapatkan Anugerah Perempuan Indonesia VII 2020, yaitu Direktur PT Adhi Karsa Karya Pratama Alanwisia Alinda Megawati (dari Papua), Direktur Eksekutif GTS Institute Bali AAA Ngr Tini Rusmini Gorda (dari Bali).
Chief Executive Officer Steffie Collection Stephanie Yung (Jawa Tengah), Direktur Keuangan, SDM, Umum PT Penjamin Jamkrindo Syariah (DKI Jakarta), Komisaris PT Hensi Internasional Nana Sarina (DKI Jakarta).
Kemudian, CEO dan pendiri PT Megah Sakti Mandiri Lian Tje (Bangka Belitung), Direktur Rumah Busana Tria Alwantriati Tundrarizmi (Sumatera Selatan), dan Direktur CV Citra Sari Kartika Kusumastuti (Kepulauan Riau).
Bintang mengatakan cerita-cerita tentang perempuan-perempuan hebat harus terus disuarakan, tidak hanya untuk mengikis persepsi yang merugikan perempuan, tetapi juga mendukung perempuan-perempuan Indonesia menjadi lebih percaya diri dan tidak takut bermimpi.
"Saya mengajak saudara-saudara untuk menggaungkan bersama, bahwa perempuan dapat menunjukkan taringnya. Perempuan bisa berlaga. Perempuan berharga bagi nusa dan bangsa," tuturnya.
Menurut Bintang, setengah populasi penduduk Indonesia adalah perempuan. Artinya, setengah kekuatan sumber daya manusia bangsa adalah perempuan. Namun, kesenjangan antara laki-laki dan perempuan masih terjadi.
"Bila kesenjangan ini dapat diperkecil, sumber daya manusia bangsa kita akan semakin kuat. Kemajuan perempuan tidak hanya berguna bagi kaum perempuan saja, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Komentar