Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau meminta Bank Riau Kepri meningkatkan keamanan untuk mencegah terjadi pencurian data yang dapat merugikan nasabah, seperti yang terjadi di daerah setempat baru-baru ini. 

"Kami minta aspek sekuritinya betul-betul ditingkatkan," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Kamis.

Ia juga meminta agar pihak bank mewaspadai model transaksi yang dinilai janggal.

Pihaknya juga berharap Bank Riau Kepri membuat perencanaan reguler demi keamanan dan kenyamanan nasabah.

"Harus membuat perencanaan yang reguler. Katakanlah per tiga bulan sekali mesti ada semacam analisis terhadap 'cash flow' yang bergerak di perbankan," kata dia.

Wakil Wali Kota meminta seluruh bank menerapkan kebijakan peningkatan keamanan yang sama, agar tidak ada nasabah yang dirugikan.

"Tapi khusus Bank Riau Kepri ini kita berikan penekanan betul. Kalo sudah ada (perencanaan) reguler per 2 atau 3 bulan, insya Allah akan tau, oh ini tidak normal, evaluasi dan transparan terhadap transaksi atau 'cash flow' di bank," kata dia.

Mengenai jumlah pegawai Pemkot Batam yang menjadi korban skimming Bank Riau Kepri, ia mengatakan belum menerima laporannya.

"Belum dapat laporan tentang itu, tapi memang ada beberapa yang diinformasikan ke kita jebol. Semalam saya dapat informasi dari pak Sekda dan pak Yusfa. Tapi untuk sejauh ini angkanya itu belum final, itu semua masih proses," kata Amsakar.

Menurut Amsakar sejauh ini pihak Bank Riau Kepri sudah melakukan antisipasi dan tidak adanya gangguan terhadap penarikan tunai (cash flow). 

"Karena kalau seandainya berpengaruh, pihak direksi direktur akan melakukan pembahasan dengan kita," ujar dia.
 

Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Nikolas Panama
Copyright © ANTARA 2024