Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) mengajak muslim menggelar shalat ghaib serta mendoakan korban tragedi di Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

"Diberitahukan kepada umat Islam di seluruh Indonesia, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada kejadian tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, maka diimbau agar melaksanakan shalat ghaib," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib di Jakarta, Selasa.

Surat edaran untuk menggelar shalat ghaib telah diterbitkan. Kemenag akan menggelar shalat ghaib untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan di Masjid Istiqlal setelah Shalat Jumat.

"Shalat Ghaib digelar untuk mendoakan korban meninggal dunia dan dapat dilaksanakan setelah shalat Jumat pada 7 Oktober 2022," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia pun menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Ia berharap agar kejadian maut yang melibatkan banyak suporter itu tidak kembali terulang pada momen-momen apapun di masa depan.

Sebelumnya, Keluarga Besar Suporter Sepak Bola Kota Batam nyalakan 1.000 lilin di Alun-alun Engku Putri sebagai bentuk duka cita kepada ratusan orang yang tewas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam pekan lalu.

“Ini adalah aksi spontan teman-teman dari komunitas suporter di Kota Batam karena merasa simpati dan empati atas kejadian di Kanjuruhan, lalu diwujudkan dengan menyalakan 1.000 lilin tadi malam (2/10),” kata Penasihat Paguyuban Arema Kota Batam Bambang Yulianto di Batam, Senin (3/10).

Bambang menyebut kehadiran komunitas suporter tadi malam adalah bentuk ikatan persaudaraan yang kuat guna memajukan sepak bola di Indonesia.

“Ini adalah persaudaraan yang abadi sehingga ini menjadi titik kunci persepakbolaan ke depan. Masing-masing suporter menyampaikan duka dan prihatin atas kejadian itu,” kata dia.

Dia juga meminta semua pihak yang terlibat dengan kejadian itu agar terbuka dan bertanggungjawab.



“Siapa pun itu, baik dari pihak keamanan, pelaksana maupun manajemen harus bertanggungjawab,” kata dia.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag ajak gelar shalat ghaib untuk korban tragedi Kanjuruhan

Pewarta : Asep Firmansyah
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024